Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Perut Berbunyi Ketika Lapar? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Bunyi perut ketika lapar ini memang mekanisme alami tubuh. Jadi dirasakan pula oleh masyarakat kuno atau nenek moyang kita.

Hingga sebutan akan perut bunyi ini pun jadi melegenda dari masa ke masa. Di Indonesia, banyak orang menyebut bunyi perut ketika kita kelaparan ini dengan istilah perut keroncongan.

Sedangkan masyarakat Yunani Kuno menyebutnya dengan istilah borborygmi, yang dalam Bahasa Inggris berarti rumbling  atau bergemuruh.

Bunyi perut ketika lapar memang seperti geraman atau gemuruh kecil. Hingga jika terjadi di ruang-ruang formal ketika kita sedang di tengah rapat atau pertemuan resmi, suara gemuruh ini bisa memancing perhatian.

Mengapa perut berbunyi ketika lapar

Melansir dari Scientific American, bunyi gemuruh perut ketika lapar ini berhubungan dengan organ di dalam perut terutama usus.

Organ saluran cerna adalah serupa pipa memanjang yang bermula dari mulut hingga anus, dengan dinding-dindingnya yang terbuat dari lapisan otot yang lembut dan kecil.

Ketika dinding bekerja meremas makanan, minuman dan gas, maka akan muncul bunyi khusus seperti gemuruh.

Gerakan peristaltik atau gerakan meremas-remas ini akan secara otomatis membuat makanan dari mulut akan perlahan-lahan bergerak turun menuju ke anus.

Fluktuasi ini dinamakan basic electrical rhythm atau BER. BER ini akan mengatur sel otot pada perut dan dinding usus untuk memiliki ritme yang teratur, tiga hingga dua belas kali per menit.

Gerakan dalam rongga perut ini akan terus berulang, meski perut dalam kondisi kosong sekali pun. Bahkan aktivitas meremas ini akan semakin kuat ketika perut tak kemasukan makanan atau kosong lebih dari dua jam. Gerakan ini dinamakan kontraksi lapar.

Kontraksi ini terjadi dari antrum atau rongga yang memproduksi lebih banyak mucus, hingga ileum atau bagian usus kecil yang terbuka dan terhubung dengan usus besar.

Gerakan yang berusaha mengeluarkan mucus ini menyebabkan adanya getaran atau vibrasi yang menimbulkan suara.

Kontraksi lapar ini akan berlangsung selama 10 atau 20 menit setelah tubuh mengenali sinyal lapar di dalam perut. Dan akan terus berulang setiap satu jam hingga dua jam sekali.

Cara meredakan bunyi gemuruh perut

Mengutip dari Earthsky, perut berbunyi gemuruh adalah sinyal dari otak kepada perut untuk segera mencerna makanan.

Penjelasan lain adalah seperti ini, ketika perut lapar atau kosong selama berjam-jam, perut akan memproduksi hormon kelaparan yang akan disampaikan kepada otak.

Otak pun akan bereaksi terhadap sinyal ini. Otak akan balik mengirim sinyal kepada usus untuk segera berkontraksi. 

Usus kecil dan teman-temannya pun akan meningkatkan gerakan peristaltik mereka untuk menyiapkan diri merombak makanan yang sebentar lagi akan diterima. Sinyal dari otak ini juga memancing organ pencernaan untuk memproduksi cairan cerna.

Nah bunyi gemuruh atau geraman yang ada, muncul dari gerakan peristaltik yang mengenai gas dan cairan di dalam usus tersebut.

Bunyi gemuruh dalam perut memang seringnya terjadi ketika lapar. Namun bisa pula terjadi ketika perut tidak dalam kondisi kosong, namun dipenuhi terlalu banyak gas. 

Jika ingin meredakan bunyi perut ini, Anda bisa berbaring terlentang dan meletakkan beban di perut Anda. Atau mulailah mengonsumsi makanan agar bunyi gemuruh segera reda. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/30/094000165/mengapa-perut-berbunyi-ketika-lapar-ini-penjelasan-ilmiahnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke