Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Warga Sulit Dapat Vaksin Dosis Kedua, Ini Tanggapan Kemenkes

Di Twitter, sejumlah akun menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi untuk mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19.

Bahkan, ada yang mengaku harus berkeliling ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk memperoleh informasi terkait vaksin yang tersedia.

Namun, kedatangan kedua vaksin ini secara bertahap dan harus dilakukan proses quality control.

“(Kedua vaksin) masih ada, hanya datangnya bertahap dan ada proses untuk quality control,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Nadia mengklaim, Kemenkes memastikan ketersediaan vaksin sesuai kebutuhan.

“Prinsipnya, kami sudah menghitung jumlah kebutuhannya dan masyarakat tidak perlu khawatir,” lanjut dia.

Menurut dia, keterlambatan yang terjadi karena percepatan vaksinasi dosis pertama untuk mencegah kenaikan kasus akibat varian Delta.

“Pasti (vaksin) ada karena sudah dipetakan dan dimonitor oleh Kemenkes,” papar Nadia.

Nadia mengatakan, toleransi keterlambatan antara vaksin dosis pertama dan kedua selama satu bulan.

Jika ingin mengetahui ketersediaan vaksin, Nadia mengatakan, masyarakat bisa menghubungi faskes terdekat.

“Iya, pasti (masyarakat memperoleh dosis penuh),” kata dia.

Perkembangan vaksinasi Indonesia

Melansir laman vaksin.kemkes.go.id, hingga 11 November 2021 pukul 12.00 WIB, sebanyak 81.711.099 orang di Indonesia telah mendapatkan vaksinasi penuh.

Adapun penerima vaksinasi dosis pertama tercatat 128.147.345 orang.

Sementara, sebanyak 62/100 penduduk sasaran vaksinasi telah mendapatkan dosis pertama.

Ditargetkan, total sasaran vaksinasi sampai tahap akhir sebanyak 208.265.720 orang.

Masyarakat dapat memantau ketersediaan stok vaksin melalui laman berikut: Stok Vaksin Kemenkes.

Layanan WhatsApp PeduliLindungi

Kemenkes telah meluncurkan layanan Chatbot WhatsApp PeduliLindungi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Layanan ini dilakukan dengan menghubungi nomor WhatsApp 081-110-500-567.

Melansir informasi resmi Kemenkes, untuk keamanan data akan diminta memasukkan nomor telepon yang terdaftar pada aplikasi PeduliLindungi dan kode OTP.

Selanjutnya, akan muncul menu Download Sertifikat, Status Vaksinasi, dan Ubah Info Diri, yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.

Masyarakat yang belum memperoleh sertifikat vaksin dan mengalami kendala mengaksesnya di aplikasi PeduliLindungi, dapat memilih menu Download Sertifikat.

Sementara itu, untuk pengecekan status vaksinasi dapat melalui menu Status Vaksinasi.

Adapun menu Ubah Info Diri diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengubah data nama pada sertifikat vaksin agar sesuai KTP dan nomor telepon terdaftar di aplikasi PeduliLindungi.

Perlu diketahui, Chatbot WhatsApp ini menggunakan nama KemenkesRI dengan centang hijau.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/11/140300465/ramai-warga-sulit-dapat-vaksin-dosis-kedua-ini-tanggapan-kemenkes

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke