Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Peran Pemuda dalam Arah Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia

MASA depan, harapan, dan perubahan adalah beberapa dari banyak kata kunci yang selalu dikaitkan dengan generasi muda.

Kehadiran mereka pun selalu dimaknai sebagai penyambung suara dan hati nurani rakyat untuk mendapatkan keadilan.

Beberapa catatan penting dalam sejarah perjalanan politik bangsa Indonesia telah menuliskan peran penting dan keterlibatan mereka dalam mengubah arah sejarah, mulai dari masa kolonial, proklamasi kemerdekaan, masa revolusi, hingga gerakan reformasi untuk menggulingkan rezim otoriter Orde Baru pada tahun 1998.

Pemuda sebagai agen perubahan 

Sejak tahun 1900-an, kelompok muda nusantara telah tampil sebagai pelopor dalam memperjuangkan perubahan dan keluar dari belenggu penjajahan Belanda.

Hasrat untuk merdeka mulanya terinspirasi dari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di negara lain, seperti kemenangan Jepang melawan Rusia (1904-1905) (Astuti et al) dan keberhasilan gerakan kelompok muda Turki dalam melawan kekuasaan absolut pada 1908.

Dua peristiwa ini membangkitkan semangat nasionalisme di Asia, termasuk Indonesia, yang akhirnya menginspirasi sejumlah kelompok muda nusantara dari sekolah kedokteran Stovia untuk membentuk organisasi modern bernama Boedi Oetomo pada tanggal 2 Mei 1908.

Saat itu, kesadaran untuk berorganisasi yang ditularkan oleh Boedi Oetomo menyebar dengan cepat hingga kemudian membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa Hindia di negeri Belanda yang tergabung dalam organisasi Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia dan mulai memikirkan masa depan Indonesia.

Terinspirasi dari Boedi Oetomo, pada 1921 Muhammad Hatta kemudian membentuk organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) dan kian lantang menyuarakan pentingnya semangat kebangsaan dan kemerdekaan melalui berbagai tulisan di surat kabar.

Dari sini kemudian muncul berbagai organisasi kelompok muda serupa yang membawa semangat etnonasionalisme dan kedaerahan masing-masing dan terdorong oleh visi dan semangat kebangsaan yang sama seperti Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong Celebes dan masih banyak lagi.

Hingga akhirnya terjadi peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, sebuah kongres yang diselenggarakan di Jakarta oleh para pelajar Sekolah Menengah Atas dan mahasiswa dari seluruh wilayah nusantara (Andi Suwirta, 2015).

Tujuan dari kongres ini adalah membangun tekad, semangat kebangsaan, dan cita-cita untuk lepas dari belenggu penjajahan dan menjadi bangsa yang merdeka.

Dari kongres tersebut lahirlah ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi:

Kami putra dan putri Indonesia:
(1) mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia;
(2) mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan
(3) menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Ikrar ini sekaligus menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan sekaligus merupakan kristalisasi semangat kebangsaan untuk merealisasikan cita-cita berdirinya negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di masa ini Soekarno menjadi salah satu tokoh muda yang paling lantang dan aktif menyuarakan pentingnya kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia. Semangat kemerdekaannya bersama tokoh muda lainnya tidak pernah surut hingga kekuasaan Belanda dan Jepang berakhir.

Kemudian, ketika Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, sejumlah tokoh-tokoh muda terus tampil menjadi katalisator proklamasi kemerdekaan.

Hingga akhirnya pada 17 Agustus 1945, atas desakan kelompok muda, Soekarno yang juga terinspirasi dari Sumpah Pemuda memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Secara garis besar dapat juga disimpulkan bahwa semangat nasionalisme di Indonesia secara formal bermula dari lahirnya organisasi Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda yang secara sederhana dapat dimaknai bahwa saat itu bangsa Indonesia merupakan suatu imagined community/komunitas yang terbayangkan (Ben Anderson, 1983) dan sedang berproses untuk merancang masa depannya.

Perjuangan pemuda setelah kemerdekaan

Layaknya perjuangan menuntut keadilan yang tidak pernah ada habisnya, kaum muda Indonesia terus hadir ketika terjadi ketidakberesan sosial dan kesewang-wenangan yang dilakukan oleh kelompok penguasa terhadap rakyatnya di berbagai lintas zaman.

Setiap rezim penguasa seakan tidak luput dari kesalahan, dan di sinilah sejak dulu kelompok muda dengan idealisme, keberanian, serta pemikirannya yang kritis selalu lantang menyuarakan kebenaran dan keadilan untuk memberontak terhadap kemapanan dengan tujuan meluruskan hal-hal yang dianggap bengkok.

Salah satu contohnya adalah momen reformasi pada Mei 1998. Kritik keras kelompok intelektual muda dari berbagai wilayah Indonesia berhasil menggulingkan kepemimpinan rezim Orde Baru yang dinilai totaliter, bertangan besi dan membungkam demokrasi.

Dari sini kita dapat lagi menyimpulkan bahwa peran kelompok muda tidak bisa dianggap sepele karena sejarah mencatat bahwa setiap gerakan kelompok muda dalam menentang segala bentuk kejahatan dan ketidakadilan sosial selalu berakhir dengan perubahan.

Pemuda dan masa depan Indonesia

Sederet peristiwa sejarah Indonesia di masa lalu yang mencatat peran penting dan keterlibatan pemuda sebagai agen perubahan demi Indonesia yang lebih baik harus terus dimaknai sebagai perjuangan yang tidak akan pernah selesai.

Perjuangan kelompok muda di masa lalu adalah meraih kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajahan dan melawan rezim pemerintahan yang totaliter.

Nah, peran mereka di era reformasi adalah melanjutkan perjuangan dengan sekuat tenaga membangun semangat nasionalisme untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia dari segala bentuk kekuatan yang berpotensi memecah belah kedaualatan bangsa.

Tidak hanya itu. Perjuangan juga bisa dilakukan dengan terus menorehkan prestasi di berbagai bidang serta memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Yang terpenting lagi, natur generasi muda yang identik dengan idealisme, nasionalisme, agen perubahan, kritik, keraguan terhadap yang mapan, penyambung suara rakyat harus selalu tumbuh subur dalam jiwa mereka karena.

Natur seperti itulah yang akan selalu membuat mereka menjadi polisi moral di garda terdepan bilamana terjadi kezaliman yang dilakukan oleh rezim penguasa terhadap rakyat.

Oleh karena itu, wacana sejarah dan memori kolektif bangsa masa lalu yang melibatkan tokoh-tokoh penting kaum muda dalam berbagai peristiwa sejarah beserta perubahan-perubahan yang dilakukannya juga harus terus digulirkan.

Ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengingatkan kelompok muda Indonesia tentang pentingnya idealisme dan kehadiran mereka sebagai harapan yang membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Karena sesungguhnya, seperti apa yang disuarakan oleh Tan Malaka, "idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda."

Maka itu, teruslah tumbuh generasi muda yang cerdas, nasionalis, kritis, dan humanis.

Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 untuk seluruh pemuda Indonesia. Selamat berjuang melanjutkan cita-cita luhur bangsa.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/28/143100165/menilik-peran-pemuda-dalam-arah-sejarah-perjalanan-bangsa-indonesia

Terkini Lainnya

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke