Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Masih Lapar Meski Sudah Makan Porsi Besar? Ini Penjelasannya

Jadi wajar jika otak mengeluarkan sinyal lapar ketika perut kosong dan simpanan energi mulai menipis. 

Yang terasa kurang wajar adalah, ketika perut terus mengeluarkan sinyal lapar meski Anda baru saja mengunyah sajian besar juga beberapa kudapan.

Rasa lapar yang datang terus-menerus ini dinamakan polyphagia.

Disebut juga dengan istilah hyperphagia, gangguan ini berupa rasa lapar yang tak akan pernah selesai dan tuntas hanya dengan satu ritual makan.

Melansir dari Very Well Health, gangguan ini seringnya adalah gejala dari sebuah gangguan penyakit cukup serius. Salah satunya adalah diabetes.

Berikut ini adalah beberapa gangguan penyakit yang membuat tubuh terus kelaparan:

1. Diabetes

Ketika tak diobati dan ditangani dengan benar, diabetes bisa membuat kadar gula dalam darah naik gila-gilaan dan berimbas merusak organ hingga menyebabkan kematian.

Dalam tubuh pasien diabetes, glukosa tak bisa mencapai sel-sel tubuh. Tubuh akan mengeluarkan glukosa yang ada lewat urin dan tubuh akan terus memberi sinyal kepada otak untuk makan dan makan lagi.

Melansir dari Medical News Today, orang dengan diabetes tipe 1 bisa makan dalam porsi besar dan masih terus kehilangan berat badan.

Poliphagia pada pasien diabates diikuti dengan gangguan metabolisme lain seperti rasa haus yang datang terus-menerus, kencing berlebihan, penurunan berat badan, pandangan kabur, luka terbuka yang susah sembuh, rasa geli di telapak tangan dan kaki, dan kelelahan.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau kadar gula dalam darah yang sangat rendah juga biasa terjadi pada penderita diabetes.

Beberapa penyakit lain yang juga bisa menyebabkan hipoglikemia adalah hepatitis, penyakit ginjal, kelainan pankreas, serta gangguan pada kelenjar pituitari.

Orang dengan hipoglikemia terkadang nampak seperti orang mabuk yang hilang kesadaran, susah berjalan, dan terus meracau.

Selain memiliki napsu makan yang meningkat, hipoglikemia juga terkadang disertai anxiety, kulit pucat, gemetar, berkeringat dan rasa geli seputar mulut.

3. Kurang tidur

Efek lain dari kurang tidur adalah tak bisa fokus, perubahan mood yang terjadi sangat cepat, ceroboh, juga pertambahan berat badan.

4. Stres 

Ketika stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Efek samping hormon ini adalah meningkatkan sinyal lapar tubuh.

Banyak orang yang tengah stres selalu mencari makanan-makanan tinggi zat gula, tinggi lemak, atau keduanya.

Keinginan tubuh berburu makanan-makanan tinggi zat gula dan lemak ini adalah mekanisme alami tubuh yang ingin meredam bagian otak yang membuat seseorang selalu gelisah dan khawatir.

Selain keempat gangguan penyakit di atas, lapar yang terus-menerus datang bisa pula terjadi karena Anda tengah menjalankan diet yang tak seimbang, efek pengonsumsian obat antihistamin dan antidepresan, proses kehamilan, dehidrasi, juga pengonsumsian diet soda.

Jadi ketika Anda terus merasa lapar padahal perut sudah terisi berbagai jenis bahan makanan, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan solusi yang tepat.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/22/200000465/mengapa-masih-lapar-meski-sudah-makan-porsi-besar-ini-penjelasannya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke