KOMPAS.com - Besok hari terakhir pemberlakuan peembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) periode 23-30 Agustus 2021. Lantas, apakah pemerintah akan kembali memperpanjang PPKM?
Mengutip Kompas.com, dilihat dari tren kasus setelah penerapan PPKM Level 4 dan 3 di sejeumlah wilayah, terjadi penurunan kasus Covid-19 di wilayah Jawa-Bali.
Berikut ini tren kasus dan kematian selama PPKM dari tanggal 23-29 Agustus 2021.
Selama seminggu terakhir, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 77.344 kasus atau rata-rata 15.468 kasus per hari.
Dari data tersebut, rata-rata kasus harian Covid-19 lebih rendah dibandingkan pekan lalu atau periode PPKM 17-23 Agustus 2021 lalu, yaitu 16.760 kasus per hari.
Penurunan serupa juga terjadi pada kasus kematian akibat Covid-19.
Pada periode PPKM sebelumnya atau pekan lalu, rata-rata kasus kematian Covid-19 harian mencapai 1.197 orang.
Sementara untuk pekan ini, periode 24-29 Agustus 2021, rata-rata kematian turun menjadi 831 orang per hari.
Angka kesembuhan pasien Covid-19 pada pekan ini juga mengalami peningkatan, dari rata-rata 27.028 pasien sembuh per hari menjadi 27.028.
Sebagai catatan, tren kasus pada periode ini masih berpotensi mengalami perubahan, mengingat masih tersisa dua hari pelaksanaan PPKM.
PPKM akan Terus Diperpanjang hingga Pandemi menjadi Endemi?
Dilain tempat, pemerintah menegaskan tidak akan menghentikan PPKM sebelum pandemi Covid-19 dapat ditanggulangi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat tidak berandai-andai PPKM akan dihentikan dalam hitungan beberapa hari atau pekan ke depan.
Muhadjir mengatakan, PPKM akan terus diberlakukan selama tingkat penyebaran Covid-19 masih menjadi sebuah pandemi di Indonesia.
"PPKM kan terus dievaluasi tiap minggu, tiap minggu dievaluasi ya sampai betul-betul tuntas penanganan Covid-19 ini sebagai pandemi," ujar Muhadjir usai melakukan ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Minggu (29/8/2021).
Menurut Muhadjir, kebijakan penanggulangan Covid-19 di Indonesia pada akhirnya akan menggiring pandemi Covid-19 menjadi peristiwa-peristiwa kesehatan masyarakat yang secara epidemiologi hanya bersifat sebagai endemi.
Pemerintah siapkan langkah ubah pandemi Covid-19 jadi Endemi
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan, Pemerintah pun akan segera membuat langkah-langkah yang didasarkan pada asumsi bahwa Covid-19 tidak akan hilang begitu saja.
Kasus Covid-19 masih akan untuk jangka waktu yang panjang, lanjutnya, namun secara epidemiologi kasus-kasusnya sudah berubah menjadi kasus dalam bingkai endemi.
"Artinya, nanti akan menjadi semacam wabah yang sifatnya sporadis di tempat-tempat tertentu seperti flu, seperti DBD, dan seterusnya," jelas Muhadjir.
Karena itu, Muhadjir meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk memahami situasi yang ada dan berpartisipasi pada upaya pemerintah mengatasi wabah Covid-19 sebagai sebuah pandemi.
Muhadjir juga mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan oleh seluruh anggota masyarakat harus diterima sebagai hal yang tidak bisa ditolak.
"Sekarang ini tidak ada pilihan lain. Kita harus menjadikan prokes itu sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kita, terutama penggunaan masker," ujarnya.
(Sumber: Kompas.com Penulis Ahmad Naufal Dzulfaroh, Asip Agus Hasani | Editor Rizal Setyo Nugroho, Teuku Muhammad Valdy Arief)
https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/29/201500465/besok-ppkm-berakhir-benarkah-akan-diperpanjang-hingga-menjadi-endemi-