Hasil info pendahuluan BMKG menunjukkan gempa yang terjadi berkekuatan 6,5 Magnitude yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6,3 Magnitude
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi karena Sesar Lokal,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, M.Si saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/7/2021).
Bambang menyebut hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan normal ( Normal Fault ).
Wilayah yang merasakan
Adapun daerah yang merasakan gempa yakni sebagai berikut:
Tak berpotensi tsunami
Bambang menyebut hingga saat ini belum ada laporan terkait adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan dari gempabumi tersebut
Adapun dari permodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Dari monitoring BMKG sampai dengan pukul 19.40 WIB menunjukkan adanya satu kali aktivitas gempabumi susulan dengan skala 3,4 magnitude.
“Kepada masyarakat di Pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai dan dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Bambang.
Ia juga menyarankan agar masyarakat menghindari bangunan retak atau rusak yang timbul akibat gempa.
Serta sebaiknya masyarakat memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa serta taka da kerusakan akibat getaran gempa membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Ia juga mengatakan agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi :
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/26/202633165/gempa-terkini-sulawesi-65-m-bmkg-akibat-deformasi-sesar-lokal