Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Garis Putih di Langit Disebut Senjata Biologis Chemtrail

Dalam narasi yang beredar, garis putih itu disebut merupakan senjata biologis sebagai cara untuk menyebarkan penyakit.

Berdasarkan konfirmasi dari dua ahli, informasi itu tidak benar. Yang terligat dalam video yang beredar adalah fenomena wajar yang disebut dengan contrail atau condensation trail.

Narasi yang beredar

Video dan narasi itu menyebar di aplikasi pesan WhatsApp, TikTok, dan Facebook.

Narasi yang dibagikan adalah disebarkannya senjata biologis berupa chemtrail untuk menyebar penyakit yang dilakukan oleh pesawat yang melintas.

Narasu uty menyebutkan, ciri dari chemtrail adanya garis putih seperti asap di langit yang muncul saat pesawat melintas.

Salah satu netizen Facebook yang membagikan hal tersebut adalah akun Facebook Amanda Love.

Berikut narasi yang dituliskannya:

“VIRAL! SENJATA BIOLOGIS DITEMBAKAN DARI PESAWAT? TERLIHAT DI BERBAGAI KOTA.
VIRAL! SENJATA BIOLOGIS DITEMBAKAN DARI PESAWAT? TERLIHAT DI BERBAGAI KOTA,” tulisnya.

Ia juga menyertakan sebuah video soal terlihatnya asap putih yang diklaim sebagai chemtrail di berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, Semarang,

Video tersebut juga menyebut seseorang yang mengaku sebagai seseorang yang pernah menjadi teknisi pesawat dan mengatakan narasi sebagai berikut:

“Pernah nggak liat asap putih keluar? Saya asli teknisi pesawat. Pesawat lewat di bawah 10.000 km tidak ada asap putih keluar dari mesin pesawat. Liat asap putih keluar pesawat itu senjata biologis. Biasanya pakai bom. Yang soft, itu bikin symptom-symptom seperti influenza, pas hujan mata perih, kuping ada bunyi, batuk pilek, gangguan paru-paru, anak demam berapa hari nggak tahu kenapa. 100 negara lebih korban dari senjata itu. Saya ada dokumentasi di Jakarta rekaman dari saya sendiri dua tahun,” ujar seseorang dalam video itu. 

Konfirmasi Kompas.com

Terkait beredarnya isu senjata biologis berupa chemtrails, Kompas.com menghubungi Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dan pengamat penerbangan yang juga mantan KSAU Cheppy Hakim.

Saat dihubungi, keduanya menegaskan bahwa garis putih yang dituding sebagai chemtrail itu adalah contrail atau condensation trail.

Indan mengatakan, asap putih seperti awan di langit setelah pesawat melintas merupakan hal wajar, jejak yang biasa ditinggalkan pesawat.

“Kalau saya lihat video sampai dengan menit 2.30 video tersebut adalah hal biasa, pesawat meninggalkan jejak seperti terlihat di video,” ujar Indan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Ia mengatakan, contrail adalah hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat.

“Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud,” ujar Indan.

Ia menjelaskan, misi penerbangan dengan membawa bahan kimia, hanya untuk keperluan seperti:

  • Misi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) pesawat membawa NaCl yang disebar di area berawan untuk membuat terjadinya hujan
  • Misi pemadaman kebakaran suatu area
  • Penyebaran pupuk atau anti hama untuk area perkebunan.

Cheppy Hakim juga mengatakan, asap putih yang terlihat di video adalah condensation trail.

“Saya enggak mengenal ya terminologi chemtrail itu. Tapi kalau melihat video viral, itu adalah condensation trail,” ujar Cheppy, saat dihubungi secara terpisah, Selasa (13/7/2021).

Menurut dia, ekor pesawat yang berasap karena adanya proses kondensasi.

“Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu,” jelas Cheppy.

Ia mengatakan, contrail tersebut ramai dibicarakan karena saat ini udara cenderung bersih.

“Karena setelah corona ini langit kita relatif bersih sehingga kelihatan. Kalau di pesawat itu sebetulnya kelihatan tapi karena langit kita itu kotor, langit kita pekat enggak keliatan selama ini,” ujar Cheppy.

“Orang lagi corona ini senang ribut jadi rame-rame mengarang apa lah, padahal itu enggak. Jadi kalau tanya sama saya, itu contrail, condensation trail dan itu hal biasa,” lanjut dia.

Cheppy menekankan, tidak mungkin bisa menyebarkan penyakit melalui pesawat seperti yang diklaimkan di video viral.

Kesimpulan

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, video yang menyebut adanya senajata biologis berupa Chemtrail yang disebar oleh pesawat adalah Hoaks

Dua narasumber yang dikonfirmasi Kompas.com menyebutkan, yang terjadi dalam video viral adalah condensation trail atau contrail.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/22/063200165/-hoaks-garis-putih-di-langit-disebut-senjata-biologis-chemtrail

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke