Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Gempa 2,7 Magnitudo di California Berkaitan dengan Tempat Kloning Manusia

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar informasi yang menyebutkan gempa berkekuatan magnitudo 2,7 di California, Amerika Serikat berkaitan dengan tempat kloning manusia.

Narasi tersebut juga menyebutkan ledakan itu berasal dari dinamit di tempat kloning manusia dan senjata biologis.

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Dari catatan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pada Rabu, 2 Juni 2021, pukul 4.29 waktu setempat, gempa berkekuatan M 2,7 di kilometer 4 Aguanga, California.

Namun, tidak ada bukti gempa itu berkaitan dengan dinamit di tempat kloning manusia.

Sementara itu, Institut Riset Genome Manusia menyebut bahwa kloning pada manusia merupakan mitos.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebutkan gempa berkekuatan 2,7 Magnitudo di California berkaitan dengan tempat kloning manusia, diunggah oleh akun Facebook Paulin Alcyone.

Unggahan ini dibagikan pada Rabu (2/6/2021) pukul 01.28 WIB.

"Beberapa jam yang lalu, gempa berintensitas rendah dilaporkan terjadi di taman Disney di California. Q The Storm Rider baru saja menjelaskan bahwa dalam 32 jam terakhir D.U.M.B.s tempat manusia dikloning dan senjata biologis, yang keterkaitannya dengan produser Universal, telah diledakkan dengan dinamit di area yang sama. Akan lebih banyak gempa bumi diperkirakan terjadi dalam beberapa jam ke depan," tulis dia.

Ia menyertakan tangkapan gambar peta Anaheim, California, yang diklaim sebagai sumber gempa yang merupakan tempat kloning manusia.

Ada 3 hal yang perlu diverifikasi dari klaim diatas:

  1. Benarkah terjadi gempa antara 1-2 Juni 2021 di Anaheim, California?
  2. Apa penyebab banyaknya gempa di California?
  3. Apakah mungkin ada kloning pada manusia?

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan data dari USGS, berikut catatan gempa di wilayah California antara 1-2 Juni 2021:

Selasa, 1 Juni 2021

  • Pukul 19.26 waktu setempat, gempa berkekuatan 3,1 Magnitudo di 29 kilometer ENE Bridgeport, California
  • Pukul 22.27 waktu setempat, gempa berkekuatan 2,8 Magnitudo di 3,6 kilometer Petrolia, California

Rabu, 2 Juni 2021

  • Pukul 4.29 waktu setempat, gempa berkekuatan 3,4 Magnitudo di 3 kilometer Aguanga, California
  • Pukul 4.29 waktu setempat, gempa berkekuatan 2,7 Magnitudo di 4 kilometer Aguanga, California

Penyebab gempa

Melansir scecinfo.usc.edu, sebagian besar gempa bumi di California disebabkan oleh pergerakan blok besar kerak bumi, tepatnya lempeng Pasifik dan Amerika Utara.

Lempeng Pasifik bergerak ke barat laut, menggores secara horizontal melewati Amerika Utara dengan kecepatan sekitar 50 milimeter per tahun.

Sekitar dua pertiga dari pergerakan ini terjadi pada sesar San Andreas dan beberapa sesar paralel, yaitu sesar San Jacinto, Elsinore, dan Imperial.

Seiring waktu, patahan ini menghasilkan sekitar setengah dari gempa bumi yang signifikan di California, serta banyak gempa bumi kecil.

Sehingga gempa di California yang dilaporkan, tidak ada kaitannya dengan dinamit dan tempat kloning manusia.

Sementara itu, Institut Riset Genome Manusia menyebut bahwa kloning pada manusia masih menjadi mitos.

Kloning bukanlah hal baru dalam sains. Sekitar tahun 1950-an, uji coba kloning dilakukan pada katak.

Kemudian, pada 1996, kloning hewan pertama berhasil dilakukan dari sel hewan dewasa yang kemudian dikenal dengan domba Dolly.

Muncul rentetan percobaan kloning pada manusia, tetapi semuanya gagal dan tidak terbukti secara ilmiah.

Pada 1998, para ilmuwan di Korea Selatan mengklaim telah berhasil mengkloning embrio manusia, tetapi mengatakan percobaan itu terputus sejak dini ketika klon hanya membentuk empat sel.

Kemudian, pada 2002, Clonaid, bagian dari kelompok agama mengklaim kelahiran manusia kloning pertama. Namun, tidak pernah memberikan bukti untuk mengkonfirmasi keberadaan klon ini atau 12 klon manusia lainnya yang diklaim telah dibuat.

Pada 2004, kelompok yang dipimpin oleh Woo-Suk Hwang dari Seoul National University di Korea Selatan menerbitkan sebuah makalah di jurnal science tentang kloning embrio manusia.

Jurnal ini ditarik kembali karena tidak terdapat bukti untuk mendukung klaimnya.

Dari perspektif teknis, kloning manusia dan primata sejenis lebih sulit daripada mamalia lain.

Salah satu alasannya adalah bahwa dua protein penting untuk pembelahan sel, yang dikenal sebagai protein spindel, terletak sangat dekat dengan kromosom pada telur manusia atau primata.

Akibatnya, penghapusan inti telur mengganggu pembelahan sel.

Selain itu, beberapa pewarna dan sinar ultraviolet yang digunakan untuk menghilangkan inti telur dapat merusak sel manusia/primata dan mencegahnya tumbuh.

Kesimpulan

Informasi di Facebook yang menyebutkan gempa berkekuatan 2,7 Magnitudo di California berkaitan dengan tempat kloning manusia adalah salah.

Ledakan bukan berasal dari ledakan dinamit di tempat kloning manusia dan senjata biologis.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/02/200500065/-hoaks-gempa-2-7-magnitudo-di-california-berkaitan-dengan-tempat-kloning

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke