Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UPDATE: 170 Warga Palestina Tewas di Jalur Gaza akibat Serangan Israel

KOMPAS.com - Serangan udara Israel di Jalur Gaza, Palestina, memasuki hari ketujuh.

Melansir Al Jazeera, Minggu (16/5/2021), serangan udara Israel pada Minggu dini hari menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina, dan melukai puluhan lainnya.

Sedikitnya dua bangunan tempat tinggal juga hancur akibat serangan itu.

Dari keterangan faksi Hamas, serangan udara Israel juga menargetkan rumah salah satu pimpinan faksi Hamas, Yehya al-Sinwar.

Lebih dari 170 warga Palestina, termasuk sedikitnya 41 anak-anak, dilaporkan tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel selama sepekan terakhir.

Korban luka-luka diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 orang. Sementara itu, serangan Israel di Tepi Barat juga menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina.

Di sisi lain, Israel melaporkan 10 warganya tewas akibat serangan roket Hamas, termasuk dua anak-anak.

Anak-anak menjadi korban

Dalam serangan yang terjadi Minggu dini hari, hampir setengah dari 150 roket yang diluncurkan Israel menargetkan distrik Al-Wehda, Kota Gaza.

Serangan itu menghancurkan permukiman, infrastruktur, serta jalan.

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi 26 orang tewas dalam serangan itu, termasuk Dr Ayman Abu al-Ouf, kepala departemen penyakit dalam di Rumah Sakit Shifa, Kota Gaza, yang tewas setelah rumahnya terkena bombardir Israel.

Setelah serangan reda, petugas penyelamat bergegas dan berupaya keras menyelamatkan para korban dari bawah reruntuhan

"Kami masih bisa mendengar orang-orang berteriak dari bawah reruntuhan," kata Medhat Hamdan, seorang pekerja pertahanan sipil yang datang dari Khan Younis ke Kota Gaza dan bekerja nonstop selama 11 jam.

“Bagi saya, bekerja di bidang ini telah membuat saya mati rasa. Saya tidak lagi terkejut dengan apa yang saya lihat, tetapi tidak ada yang dapat menahan air matanya ketika ia menggapai tubuh anak-anak dan mengeluarkannya dari reruntuhan," kata Hamdan.

Ia mengaku telah mengeluarkan tiga anak yang sudah mati dari bawah reruntuhan.

Dewan Keamanan PBB akan bahas konflik Palestina-Israel

Melansir Independent, Sabtu (15/5/2021), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar pertemuan pada Minggu (16/5/2021) untuk membahas eskalasi konflik antara Palestina dan Israel.

Pertemuan itu akan disiarkan secara langsung, dan dapat disaksikan oleh publik. Pihak Israel dan Palestina juga disebutkan akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan DK PBB sempat tertunda

Pertemuan DK PBB untuk membahas konflik Palestina-Israel sedianya akan digelar pada Jumat (14/5/2021).

Namun, Amerika Serikat, salah satu anggota tetap DK PBB, meminta agar pertemuan itu diundur hingga setidaknya Selasa (18/5/2021).

Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, pada Kamis (13/4/2021) mengatakan, pihaknya berharap diplomasi yang telah dilakukan AS akan membuat konflik reda dalam beberapa hari.

Blinken mengatakan, AS telah mengirim utusan ke kawasan itu, untuk menjaga agar situasi tetap terkendali.

Kendati demikian, DK PBB akhirnya mencapai kesepakatan bahwa pertemuan membahas konflik Palestina-Israel akan digelar pada Minggu (15/4/2021).

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/16/204500265/update--170-warga-palestina-tewas-di-jalur-gaza-akibat-serangan-israel

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke