Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Muda-mudi di Lumajang Joget Tak Jelas di Lampu Merah, Apa Motivasinya?

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan sejumlah muda-mudi berjoget tidak jelas di zebra cross viral di media sosial.

Video ini salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Pasirian Sosialmedia di grup Facebook KAWAL (Kabar Warga Lumajang).

Dinarasikan, lokasi dari video tersebut berada di Lumajang, Jawa Timur.

"Prapatan togaa lumajang..aksi apakah ini yg di giatkan muda mudi," tulisnya Rabu (24/2/2021).

"Tarik sis semongko yang paling memalukan," tulis salah satu warganet.

"Seng gendeng pengen waras. Malah seng waras pengn gendeng," tulis salah satu warganet yang lain.

Hingga Jumat (26/2/2021) siang, unggahan tersebut telah disukai 2.000 kali, dikomentari 532 kali, dan dibagikan 3.500 kali.

Lantas, bagaimana penjelasan pihak kepolisian?


Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi, Kasat Lantas Polres Lumajang AKP I Putu Angga Feriyana membenarkan adanya peristiwa tersebut dan berlokasi di Lumajang, Jawa Timur.

Aksi sejumlah muda-mudi berjoget tersebut, lanjut Putu, dilakukan di Simpang Empat Toga, Lumajanga, pada Rabu (24/2/2021) siang.

"Kejadian itu, awalnya ada pengendara motor saat kena lampu merah merekam beberapa pemuda-pemudi yang joget-joget seperti di video itu, lalu viral," kata Putu saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (26/2/2021).

Pihaknya langsung bergerak cepat untuk mendalami informasi tersebut hingga akhirnya didapati ada lima orang di balik aksi itu.

Kata Putu, yang berjoget di zebra cross ada empat orang dan seorang lainnya bertugas merekam aksi kawan-kawannya itu.

Kelimanya lantas dipanggil ke Polres Lumajang untuk memberikan klarifikasi.

"Setelah kita dapat informasi, lalu kita hubungi terus dijemput dan sudah sepengetahuan keluarganya. Kita bawa ke Polres kemudian kita klarifikasi, bukan ditangkap ya. Ternyata mereka itu sering bikin konten untuk di YouTube dan TikTok. Salah satunya yang viral ini," katanya lagi.


Sebatas pembinaan

Dalam pemanggilan tersebut, Putu menegaskan bahwa pihaknya hanya memberikan pembinaan agar kelimanya tidak mengulangi lagi.

Kemudian, para muda-mudi tersebut juga telah meminta maaf atas perbuatannya itu.

"Kemarin kita masih sebatas pembinaan saja, terus yang bersangkutan juga sudah minta maaf. Ya motivasinya cuma untuk buat konten itu saja," papar Putu.

Selain itu, lanjutnya, mereka melakukan aksi tersebut hanya sebatas untuk menghibur masyarakat.

Bukannya mendapat apresiasi, aksi berjoget di lampu merah itu justru mendapat cibiran dari sejumlah masyarakat.

"Tapi masyarakat mana yang terhibur dengan joget-joget seperti itu. Cara dan tempatnya itu salah," kata Putu.

"Dari sisi gerakan yang cewek juga kan kalau dibilang erotis ya mungkin termasuk erotis, enggak pas kalau misalkan dilihat anak-anak lalu kemudian ditiru juga," imbuhnya.

Berpotensi menimbulkan kecelakaan

Di satu sisi, terang Putu, aksi seperti ini juga dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Dia mencontohkan, misalnya ada pengendara motor atau pengemudi mobil yang fokusnya terganggu akibat melihat aksi para pemuda tadi sehingga mungkin saja menabrak sesuatu.

"Atau mungkin yang lagi mau jalan dari lampu merah ke hijau misalkan, ketika pemuda-pemuda itu masih berjoget di tengah jalan, mungkin ada yang enggak suka ngelihatnya," tutur Putu.

Tak hanya berpotensi menimbulkan kecelakaan, aksi tersebut sebenarnya juga melanggar Undang-Undang tentang Lalu Lintas terkait dengan zebra cross.

Mengapa demikian? Zebra cross tidak boleh dipergunakan untuk kegiatan apa pun selain untuk menyebrang.

"Tetapi kan kita tidak ingin terlalu mengangkat penegakan hukumnya, kita lebih pada ke pembinaan saja, mengarahkan para konten kreator itu, termasuk anak muda yang lain untuk ke depanannya membuat konten yang lebih aman, kemudian memperhatikan norma etika, ya intinya yang lebih mendidik dan positif lah," tegas Putu.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/26/162500865/viral-video-muda-mudi-di-lumajang-joget-tak-jelas-di-lampu-merah-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke