Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suara Dentuman di Malang, Ini Penjelasan BMKG soal Penyebabnya

KOMPAS.com - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono memastikan suara dentuman yang terjadi di Malang berasal dari petir.

Daryono menyebutkan, saat ini, di wilayah Indonesia termasuk  Jawa Timur, sedang memasuki musim hujan yang memicu pembentukan awan konvektif.

"Jadi awan cumulonimbus yang bisa memicu petir, itu sedang banyak terjadi dan hasil monitoring BMKG, di Jawa Timur itu sejak kemarin malam memang banyak sekali petirnya," ujar Daryono kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (4/2/2021) malam.

Bersamaan dengan itu, lanjut dia, ada fenomena alam lain yang membuat suara petir berbunyi menjadi lebih keras.

Penyebabnya, lapisan udara di bagian atas awan ber suhu lebih hangat daripada lapisan udara di muka bumi.

"Fenomena ini disebut sebagai inversi suhu, yaitu lapisan udara bagian atas itu hangat, yang di permukaan bumi dingin," papar Daryono.

Akan tetapi, jika syarat-syarat fisik seperti yang dijelaskan di atas terpenuhi, maka fenomena semacam ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

"Kondisi semacam itu membuat bunyi petir itu tidak tersebar ke atas dan tidak ke segala arah. Tetapi terjebak di antara dua lapisan tadi dan menjalar di permukaan bumi," kata Daryono.

"Jadi bisa terdengar lebih kuat meskipun di tempat yang jauh, suara petir itu mengikuti sebuah saluran yang disebut sebagai tropospheric ducting," lanjut dia.

Oleh karena itu, Daryono meminta masyarakat untuk tidak perlu panik dan khawatir secara berlebihan menyikapi fenomena ini.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak perlu takut akan adanya bencana, fenomena ghaib atau supranatural yang terjadi akibat suara dentuman tersebut.

"Enggak usah takut akan ada bencana, akan ada fenomena ghaib atau supranatural, enggak ada itu. Hanya fenomena alam sederhana yang bisa dijelaskan dan bisa dipahami. Sehingga informasi semacam ini harus diinformasikan kepada msyarakat agar tidak menjadi bola liar yang berujung munculnya hoaks yang sebetulnya tidak perlu," kata Daryono.

Daryono menambahkan, ada sejumlah hal yang bisa menyebabkan dentuman.

Penyebab itu di antaranya:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/05/070300565/suara-dentuman-di-malang-ini-penjelasan-bmkg-soal-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke