KOMPAS.com - Di Indonesia sakit di persendian biasa disebut dengan rematik.
Lantas, apa perbedaan arthritis dan rematik?
Dilansir News Medical, sebenarnya rematik adalah istilah informal yang digunakan untuk menggambarkan penyakit atau sindrom sendi.
Literatur medis umumnya tidak menggunakan istilah rematik.
Sebaliknya, radang sendi biasanya digunakan untuk merujuk pada kondisi seperti itu.
Arthritis berasal dari bahasa Yunani untuk "penyakit sendi".
Arthritis adalah peradangan sendi kronis/akut yang sering disertai dengan kerusakan struktural dan rasa sakit.
Arthritis ditandai oleh kelainan sendi, kekakuan, dan nyeri yang disebabkan oleh peradangan.
Peradangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor termasuk:
Gejalanya
Gejala arthritis cenderung bervariasi. Namun gejala umumnya termasuk:
Ada beberapa jenis arthritis, seperti Rheumatoid Arthritis (RA) dan Osteoartritis.
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis (RA) umumnya memengaruhi mereka yang berusia antara 40 dan 50 tahun dan tiga kali lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.
RA berkembang sebagai respons terhadap sistem kekebalan tubuh yang menyerang sendi-sendi spesifik yang mengarah pada respons peradangan dan nyeri.
Osteoartritis
Osteoartritis biasanya menyerang mereka yang berusia 40 tahun atau lebih, wanita, dan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.
Namun, telah ditemukan berkembang pada usia berapa pun karena cedera atau kondisi sendi komorbiditas lainnya seperti rheumatoid arthritis.
Osteoartritis mempengaruhi tulang rawan halus yang melapisi sendi dan menyebabkan berkurangnya mobilitas, kekakuan, dan nyeri.
Pembengkakan dan osteofit dapat berkembang sebagai akibat dari ligamen dan tendon harus bekerja lebih keras untuk mengimbangi lapisan tulang rawan yang menipis.
Bagaimana mendiagnosis arthritis?
Untuk mendiagnosis dan mengukur tingkat keparahan arthritis, para dokter sering menggunakan teknologi pencitraan.
Tingkat kerusakan sendi, integritas dan stabilitas struktur dapat ditentukan dengan magnetic resonance imaging (MRI), ultrasound, CT, dan sinar-X.
Bagi mereka dengan arthritis yang mempengaruhi tangan, pemindaian tulang sering digunakan untuk menunjukkan kesimetrisan sendi.
Tes lebih lanjut seperti menganalisis cairan sendi pasien untuk memeriksa jumlah sel darah putih dan merah juga bisa dilakukan.
Pengobatan arthritis
Arthritis dianggap sebagai kondisi progresif tanpa penyembuhan.
Pasien yang kondisinya berkembang dengan cepat cenderung menjadi lebih tua, memiliki beberapa sendi yang terkena, atau mengalami obesitas.
Ada beberapa pilihan perawatan untuk mereka yang menderita RA dan osteoarthritis.
Perawatan untuk Rheumatoid Arthritis
Biasanya orang-orang dengan RA akan diberi resep obat Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARDs).
Obat itu membantu meringankan gejala yang dialami dan mengurangi laju perkembangan penyakit.
Perawatan lain termasuk perawatan biologis, misalnya dengan obat infliximab dan etanercept, yang biasanya diambil bersama DMARDs.
Obat ini membantu mencegah bahan kimia yang ada dalam darah menyerang sendi.
Steroid juga dapat diresepkan untuk membantu mengatasi peradangan, rasa sakit, dan kekakuan.
Perawatan untuk Osteoartritis
Bagi penderita dengan gejala osteoarthritis ringan, perubahan gaya hidup dianjurkan untuk mengatasi gejala ini.
Perubahan gaya hidup meliputi:
Sedangkan bagi penderita dengan gejala osteoarthritis berat, obat penghilang rasa sakit dapat disarankan, di samping olahraga yang harus diikuti dengan fisioterapi.
Pembedahan juga mungkin disarankan untuk sebagian kecil pasien, jika perawatan sebelumnya dirasa tidak efektif.
Operasi bertujuan untuk mengganti sendi yang rusak parah, untuk memperbaiki, atau memperkuat sendiri yang terkena.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/04/113800465/apa-bedanya-rematik-dan-arthritis-simak-gejala-dan-perawatannya