KOMPAS.com - Lebih dari satu tahun pandemi virus corona Covid-19, grafik kasus secara global menembus angka 100 juta kasus.
Hingga Selasa (26/1/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 100.253.892 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.148.428 orang meninggal dunia, dan 72.250.172 orang dinyatakan pulih.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Update Covid-19 di dunia
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Senin (25/1/2021):
Moderna
Produsen vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Moderna, mengonfirmasi bahwa vaksin buatan mereka efektif terhadap varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Inggris.
Berdasarkan laporan Reuters, pada Senin (25/1/2021) Moderna mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka menghasilkan antibodi penawar virus dalam tes laboratorium terhadap varian virus corona baru yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Perusahaan itu mengatakan, dua dosis vaksin Moderna diharapkan dapat melindungi terhadap varian baru yang telah terdeteksi.
Meski demikian, Moderna mengatakan, akan menguji penguat vaksin terhadap varian Afrika Selatan dalam uji pra-klinis, untuk melihat apakah itu akan lebih efektif dalam meningkatkan antibodi terhadap varian itu dan varian lain yang mungkin muncul di masa depan.
Uni Eropa
Uni Eropa mengancam akan memberlakukan kontrol ketat pada ekspor vaksin virus corona yang diproduksi di wilayah negara anggotanya.
Menghadapi kritik atas program vaksinasi Covid-19 yang lambat di Uni Eropa, Komisi Uni Eropa mengancam akan memberlakukan kontrol ketat pada vaksin, yang akan mempengaruhi vaksin Pfizer yang diproduksi di Belgia.
Komisaris kesehatan Eropa Stella Kyriakides menyalahkan perusahaan farmasi AstraZeneca, yang bekerjasama dengan Universitas Oxford dalam pengembangan vaksin, yang gagal memberikan penjelasan yang valid, setelah tidak dapat menyediakan dosis vaksin untuk Uni Eropa.
Dia memperingatkan, Uni Eropa akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk melindungi warganya dan hak-haknya.
Kyrikiades menambahkan, mekanisme transparansi ekspor akan diberlakukan secepat mungkin.
“Ke depan, semua perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19 di UE harus memberikan notifikasi awal setiap kali mereka ingin mengekspor vaksin ke negara ketiga,” ujarnya.
Islandia
Warga negara Islandia akan segera menerima sertifikat vaksinasi Covid-19, yang memungkinkan mereka menghindari persyaratan karantina.
Pada Senin (25/1/2021) Direktorat Kesehatan Islandia mengatakan, mereka sedang dalam proses menyelesaikan sistem untuk warga Islandia yang telah divaksinasi penuh, agar bisa mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19.
Sekitar 4.500 orang di negara itu telah menerima suntikan dosis kedua, dan dengan demikian akan dianggap telah divaksinasi penuh terhadap virus corona.
Berdasarkan keterangan di situs web pemerintah, sertifikat tersebut akan tersedia secara online.
Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang antar negara, sehingga individu dapat menunjukkan sertifikat vaksin di perbatasan, dan dibebaskan dari tindakan pembatasan Covid-19 sesuai dengan aturan negara yang bersangkutan.
Meksiko
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, Rusia akan memasok negaranya dengan 24 juta dosis vaksin Sputnik V Covid-19 selama dua bulan ke depan.
Hal tersebut dia sampaikan setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Jumlah tersebut meningkat pesat dari target sebelumnya sebesar 7,4 juta dosis.
Diplomasi vaksin Rusia telah berjalan baik di kawasan Amerika Latin setelah perusahaan farmasi lain, termasuk Pfizer Inc yang berbasis di Amerika Serikat, mengumumkan kekurangan suplai dalam rencana distribusi.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/26/081400865/update-covid-19-di-dunia-26-januari--tembus-100-juta-kasus-vaksin-moderna