Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pada Hari Keberapa Ruam pada Pasien Covid-19 Biasanya Muncul?

KOMPAS.com - Sejumlah penelitian menunjukkan, ruam kulit menjadi salah satu gejala pada pasien Covid-19.

Ruam kulit sebagai gejala Covid-19 kembali ramai di media sosial setelah artis Dewi Perssik berbagi ceritanya terinfeksi virus corona pada Kamis (24/12/2020).

Dewi kini telah sembuh. Salah satu yang dibagikannya adalah ruam kulit yang dialami saat dinyatakan positif Covid-19.

Setiap pasien Covid-19 memang bisa memunculkan gejala yang berbeda. Ada yang mengalami gejala ringan, ada pula yang berat. Bahkan, ada yang tanpa gejala sama sekali.

Mengenai ruam pada kulit, hari keberapa biasanya muncul setelah seseorang diketahui positif Covid-19?

Dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, Adam Prabata, mengatakan, ruam pada kulit biasanya muncul pada hari ke-6 hingga hari ke-10 setelah gejala lain muncul.

Gejala lain itu di antaranya gejala umum yang biasa dirasakan pasien Covid-19 seperti demam, batuk, dan sesak.

"Hari ke-6 sampai hari ke-10 setelah gejala lain (demam, batuk, sesak, lelah, diare) muncul," ujar Adam saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/12/2020).

Menurut dia, pada sekitar 14,77 persen pasien, ruam kulit ini muncul sebagai gejala pertama.

"Iya, jadi malah gejala pertama duluan yang muncul sebelum ada gejala lain," lanjut dia.

Menurut Adam, gejala munculnya ruam kulit ini dapat dialami oleh semua orang.

Namun, cenderung lebih berisiko pada perempuan dan pasien yang memiliki komorbid (penyakit bawaan).

Ia menjelaskan, perempuan yang terinfeksi Covid-19 berisiko mengalami gejala ruam kulit dengan persentase 52-60 persen.

Sementara, pasien Covid-19 dengan ruam kulit berpotensi terjadi pada orang dengan komorbid obesitas sebesar 7,4 persen, hipertensi sebesar 5,5 persen, dan diabetes sebesar 7,4 persen.

Seberapa sering ruam muncul pada pasien Covid-19?

Adam menjelaskan, gejala muncul ruam ini cenderung terjadi lebih sedikit di Asia, dengan persentase sekitar 0,2 persen.

Sedangkan di Eropa, gejala ruam memiliki persentase lebih tinggi yakni sekitar 6,6 persen.

"Sementara, sebanyak 20,4 persen diperkirakan masalah kulit pada pasien Covid-19 lebih tinggi dari yang tercatat karena bisa saja masalah kulit tersbut tidak dikeluhkan oleh pasien," ujar Adam.

Ia menjelaskan, penyebab munculnya masalah kulit ini muncul pada pasien Covid-19 karena:

  • Infeksi langsung atau virus penyebab Covid-19 di kulit
  • Efek dari respons imun/kekebalan tubuh terhadap Covid-19
  • Efek samping obat yang diberikan untuk penanganan Covid-19
  • Sumbatan pembuluh darah kecil di sekitar kulit

Jenis-jenis ruam kulit pada pasien Covid-19

Ada beberapa jenis ruam yang muncul pada pasien Covid-19 dan menimbulkan efek samping pada bagian tubuh yang bersangkutan.

Berikut jenis ruam dan bagian tubuh yang terkena ruam, seperti dipaparkan dokter Adam:

  • Ruam Urtikaria, bagian tubuh yang terkena di dada, perut, punggung, tangan, dan kaki.
  • Beruntus dan ruam merah, bagian tubuh yang terkena di dada, perut, dan punggung.
  • Beruntus dan vesikel merah, bagian tubuh yang terkena di dada, perut, dan punggung.
  • Lesi keunguan dan nyeri, bagian tubuh yang terkena di paha, betis, area telapak dan punggung kaki.
  • Bercak merah-ungu mirip jala, bagian tubuh yang terkena di paha dan betis.
  • Beruntus kemerahan, bagian tubuh yang terkena di paha dan betis.

Adam mengatakan, ruam yang muncul pada pasien Covid-19 rata-rata bertahan selama 9-10 hari.

Namun, lama gejala ruam juga bergantung pada jenis atau lesi kulit yang muncul.

Pada kasus tertentu, ada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ruam kulit yang bertahan hingga lebih dari 130 hari.

Adam mengimbau, jika terinfeksi Covid-19 dan mengalami ruam kulit, segera konsultasikan dengan dokter kulit atau fasilitas kesehatan terdekat.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/26/125000165/pada-hari-keberapa-ruam-pada-pasien-covid-19-biasanya-muncul-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke