Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun dari Suku yang Hilang Ditemukan di China

KOMPAS.com - Para arkeolog China telah menemukan sebuah makam kuno yang berasal dari Periode Musim Semi dan Musim Gugur akhir (770 SM-476 SM) di Pemakaman Xuyang di Luoyang, Provinsi Henan, Tiongkok tengah.

Makam ini dianggap sebagai makam bangsawan atau kerajaan orang Luhun Rong, kelompok etnis yang bermigrasi dari barat laut dan mendiami China tengah selama periode tersebut.

Melansir Xinhua Net, Senin (30/11/2020), area makam ini ditemukan oleh sekelompok arkeolog China di area pemakaman Xuyang, di Louyang, Provinsi Henan, China Tengah.

Suku yang sempat hilang

Mereka melakukan penggalian sejak 2013 dan hingga saat ini sudah ada 150 makam yang digali, termasuk 12 makam berukuran besar dan sedang.

Keberadaan makam ini diyakini berasal dari akhir periode 770 sebelum Masehi.

Makam yang ditemukan diyakini sebagai makam kelompok bangsawan atau kerajaan Luhun Rong, suku minoritas etnis yang bermigrasi dari arah barat laut dan mendiami China tengah selama periode itu.

Suku Luhun Rong disebut-sebut sempat hilang dan tidak diketahui keberadaanya, akibat bukti sejarah yang minim.

Di antara benda-benda yang ditemukan, terdapat lonceng perunggu, ornamen batu giok, cincin, kepala juga kuku-kuku kuda, kerangka lembu, dan juga domba.

Tidak hanya itu, ada juga kerangka 5 orang manusia, 4 berjenis kelamin perempuan dengan perkiraan usia 30 tahun dan 1 laki-laki.

Kepala Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi di Luoyang, Shi Jiazhen menyebutkan, temuan-temuan ini mencerminkan perpaduan etnis yang ada di zaman China kuno.

Yaitu perpaduan antara adat penguburan kaum Rong dan budaya dataran China tengah.

Migrasi suku Luhun Rong

Seorang arekeolog dari Chinese Academy of Social Science, Liu Qingzhu mengatakan benda-benda arkeolog itu semakin menegaskan adanya migrasi orang-orang Luhun Rong sebagaimana yang pernah tercatat dalam sejarah.

Area pemakaman kuno yang ditemukan menunjukkan bagaimana kehidupan sosial  dan integrasi juga evolusi budaya yang terjadi ketika itu.

Liu menambahkan, mereka juga memberi bukti kuat terkait inklusivitas peradaban China.

Temuan ini menjadi yang pertama untuk sisa-sisa peradaban Rong di dataran China Tengah.

Dikubur hidup-hidup

Berdasarkan analisis awal yang dilakukan, keberadaan kerangka-kerangka manusia itu merupakan hasil dari pengorbanan manusia yang dikuburkan dalam kondisi hidup.

Asumsi ini mengerucut mengingat pada era itu, penguburan korban yang meninggal secara kejam tidak lagi ada.

Sementara dikutip dari Archaeology (2016), sebelumnya sebuah makam berusia 2.500 tahun ditemukan di sebuah desa dekat Luoyang, sebuah kota di Provinsi Henan, China.

Lokasi itu disebut-sebut berhubungan dengan sejarah tertentu sebagai ibu kota dari hampir selusin dinasti di China. 

Suku Luhun Rong sebelumnya sudah dikisahkan dalam teks-teks sejarah China sebagai manusia yang barbar hingga kemudian disingkirkan selama Periode Perang Negara berikutnya (475–221 SM).

Di dalam komplek pemakan itu ditemukan pula tengkorak dan tulang dari sapi dan domba jantan.

Penguburan keluarga kerajaan

Selain itu, artefak di dalam makam, termasuk sejumlah kereta kuda, sisa-sisa kerangka kuda, lonceng perunggu, wadah dari perunggu yang digunakan untuk menyimpan makanan dan anggur selama ritual penting.

Menurut para arkeolog, penemuan ini juga merupakan ciri tradisi penguburan keluarga kerajaan atau keluarga kaya dari Zhou serta bagian akhir dari Dinasti Shang (1600-1046 SM). 

“Ini adalah penemuan yang hebat,” kata Robert Murowchick, seorang profesor arkeologi dari Universitas Boston.

“Tapi pentingnya makam tidak hanya bergantung pada hubungannya dengan Luhun Rong. Ini penting karena ditemukan di Luoyang, di mana tidak banyak makam dari zaman Zhou Timur yang telah digali," kata dia. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/30/170500565/makam-kuno-berusia-2.500-tahun-dari-suku-yang-hilang-ditemukan-di-china

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke