Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Sebenarnya yang Disebut dengan Cuaca Ekstrem? Ini Penjelasan BMKG

KOMPAS.com - Sebagian orang pasti sudah tidak asing dengan istilah cuaca ekstrem. Dalam berbagai pemberitaan terkait bencana, istilah yang satu ini tak jarang disebut.

Misalnya dalam pemberitaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ini.

Namun, apa yang ada dalam pemahaman Anda terkait dengan "cuaca ekstrem" ini? Apakah terkait dengan kerusakan lingkungan?

Kepala Sub-Bidang Iklim dan Cuaca BMKG Agie Wandala memberikan penjelasan terkait cuaca ekstrem.

"Kalau dari terminologinya, cuaca ekstrem itu adalah kondisi cuaca yang tidak biasa dan menimbulkan dampak kerugian baik jiwa maupun harta," kata Agie saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/11/2020).

Parameter yang dimaksud tidak biasa ternyata sederhana.

Agie menjelaskan, kondisi cuaca yang melebihi ambang normalnya itu adalah cuaca ekstrem.

"Jadi kalau tinjauannya adalah teoretis ilmiah secara meteorologis, maka dikatakan ekstrem ketika melewati ambang batasnya. Seperti kalau di curah hujan nilainya melebihi 150 mm dalam sehari," ujar Agie.

Begitu juga dengan terjadinya perubahan kecepatan angin secara tiba-tiba atau juga turun hujan yang bukan berbentuk cairan air, melainkan es.

Agie mengungkapkan dampak cuaca ekstrem yang dialami masyarakat.

"Terkait dengan kerusakan lingkungan ini lebih pada memperburuk dampak dari cuaca ekstrem pada masyarakat," sebut dia.

Misalnya hujan deras yang terjadi, semestinya air bisa mengalir ke sungai-sungai dan berujung ke lautan.

Namun, karena masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan, akhirnya masyarakat harus mengalami bencana banjir. 

Atau, ketika pepohonan sudah banyak ditebang sehingga semakin sedikit akar yang mengikat tanah.

Alhasil, ketika hujan lebat turun, banyak bukit yang longsor dan material tanah menimpa warga atau permukimannya.

"Harusnya dengan ancaman perubahan iklim yang semakin meningkat, sebaiknya justru kita lebih gencar menjaga lingkungan kita agar tidak rusak atau lebih rusak lagi," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/23/150400565/apa-sebenarnya-yang-disebut-dengan-cuaca-ekstrem-ini-penjelasan-bmkg

Terkini Lainnya

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke