Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Terkini Vaksin Covid-19: dari Indonesia hingga Dunia

KOMPAS.com - Perkembangan uji vaksin virus corona di seluruh dunia terus menunjukkan perkembangan.

Tak hanya di dunia, tetapi juga di Indonesia. Di Indonesia, laporan kasus infeksi virus corona di Indonesia masih tergolong tinggi.

Pada Rabu (8/10/2020), Indonesia melaporkan 4.538 tambahan kasus Covid-19, sehingga total menjadi 315.714 orang.

Sementara, sebanyak 240.291 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 11.472 pasien meninggal dunia.

Dengan tingginya angka infeksi tersebut, kehadiran vaksin disebut menjadi salah satu faktor penting dalam menghentikan laju virus corona.

Berikut perkembangan terkini vaksin di dunia dan Indonesia:

Siap akhir 2020

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ada harapan bagi vaksin Covid-19 untuk siap di akhir tahun ini.

"Kita semua butuh vaksin dan ada harapan akhir tahun ini (2020) sudah bisa ada vaksin. Ada harapan," kata Tedros tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dilansir dari Reuters, Senin (6/10/2020).

Ia pun meminta komitmen dari pemipin dunia untuk mendistribusikan vaksin secara merata jika sudah tersedia.

Perpres yang ditandatangani pada Senin (5/10/2020) itu mengatur kewenangan Menteri Kesehatan untuk menetapkan besaran harga pembelian virus corona.

Nantinya, program vaksinasi ini akan dikoordinasi langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang kini sedang menetapkan kriteria dan prioritas penerima vaksin, wilayah, jadwal, tahapan, dan standar pelayanan vaksinasi.

Vaksin tersebut ditargetkan akan tersedia pada Januari 2021.

Saat ini, kandidat vaksin Sinovac sedang menjalani uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, vaksin dari Sinopharm juga sedang menjalani uji coba klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan G42.

Indonesia juga menjalin kerja sama pengadaan vaksin dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine yang kini masih melakukan uji klinis fase 1A dan 2A.

"Penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a kepada PT Bio Farma (Persero) dilakukan oleh Menteri Kesehatan," demikian bunyi Pasal 5 ayat (1) perpres tersebut

Dalam prosesnya, Bio Farma dapat melibatkan anak perusahannya, yaitu PT Kimia Farma Tbk dan PT Indonesia Farma Tbk.

Bio Farma juga dapat bekerjasama dengan badan usaha atau lembaga, baik dalam maupun luar negeri untuk pengadaan vaksin ini.

"Selama belum ada vaksin maupun obat, mematuhi protokol kesehatan adalah vaksin terbaik sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/10/2020).

Menurut dia, pemerintah daerah harus terus menyosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

Untuk itu, Doni menilai pemerintah perlu menggandeng tokoh masyarakat untuk proses sosialisasi itu. Sebab, mereka akan diterima baik oleh warga.

Sumber: Kompas.com (Tsarina Maharani/Rakhmat Nur Hakim/Ihsanuddin | Editor: Kristian Erdianto/Dani Prabowo/Gloria Setyvani Putri/Fabian Januarius Kuwado/Bayu Galih) 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/08/084000965/update-terkini-vaksin-covid-19--dari-indonesia-hingga-dunia

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke