Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lockdown or Not Lockdown

SEMENTARA Hamlet dihantui dilema “To be or not to be” maka bangsa Indonesia sedang dihantui dilema “Lockdown or not lockdown”.

Waswas

Sebagai seorang insan yang sudah berusia di atas 70 tahun saya senantiasa waswas setiap saat terpapar Corona yang terbukti ganas menghisap nyawa manusia.

Sebagai insan awam yang tidak tahu apa pun soal pandemi apalagi penanggulangannya, saya tidak berani melibatkan diri ke dalam polemik pro dan kontra PSBB.

Namun saya terkesan kepada wejangan mantan dua kali wapres pada dua presiden yang kini menjadi Ketua Umum PMI, Bapak Jusuf Kalla yang berpengalaman menghadapi dampak prahara tsunami Aceh dan gempa Poso.

Ia mengingatkan kita semua bahwa dalam menghadapi musibah kebakaran sebaiknya yang dipadamkan adalah apinya. Bukan asapnya.

Wejangan Pak JK memiliki makna lebih nyata yaitu bahwa “api” masalah pagebluk Corona adalah kesehatan sementara ekonomi adalah “asap”.

Dengan logika dangkal seperti yang saya miliki juga dapat dipahami bahwa manusia yang tidak sehat tentu tidak bisa melakukan kegiatan secara baik termasuk kegiatan ekonomi. Orang sakit tidak bisa berperan sebagai penggerak mekanisme mesin ekonomi.

Nafkah

Ketika saya menanyakan kepada Pak JK pada acara gelar bincang Jaya Suprana Show 10 September 2020 tentang bagaimana nasib teman-teman yang tidak-bisa-tidak terpaksa harus ke luar rumah demi mencari nafkah sehingga banyak yang bilang bahwa lebih baik mati karena Corona ketimbang karena kelaparan, maka Pak JK yang kebetulan juga pengusaha sukses itu bijak menyatakan bahwa nasib rakyat kecil merupakan tanggung jawab pemerintah.

Saya tidak berani membantah pak JK sebab pada kenyataan memang pemerintah Jerman telah melaksanakan kebijakan penyelamatan ekonomi akibat pagebluk Corona dengan memberikan subsidi dana kepada segenap warga dan UMKM Jerman.

Bahkan pemerintah Jerman memberi subsidi sewa rumah kepada para penyewa rumah agar bisa membayar sewa rumah sehingga para warga yang menyewa mau pun menyewakan rumah bisa bertahan hidup pada masa pagebluk Corona.

Pancasila

Memang lain padang lain belalang, maka lain Jerman lain Indonesia. Saya tidak berani mengaku bahwa diri saya Pancasilais, namun saya merasa yakin bahwa pemerintah Indonesia pasti Pancasilais.

Dengan teguh berpedoman pada sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia layak diyakini bahwa pemerintah Indonesia pasti mampu mempersembahkan kebijakan terbaik dalam upaya menanggulangi angkara murka virus Corona yang sedang merajalela ganas merusak kesehatan bahkan mencabut nyawa manusia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/13/103351265/lockdown-or-not-lockdown

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke