7 Seleb TikTok dengan Penghasilan Terbesar di Dunia, Siapa Saja?

KOMPAS.com - Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan niatnya untuk melarang penggunaan aplikasi berbagi video TikTok pada pekan lalu, sejumlah protes bermunculan.

Salah satunya datang dari Addison Rae Easterling. Perempuan berusia 19 tahun ini berada di peringkat teratas daftar seleb TikTok dengan penghasilan terbesar di dunia versi Forbes.

Mengetahui rencana Trump melarang TikTok, Easterling kemudian meresponnya dengan mengunggah video singkat yang menceritakan gambaran kehidupannya bila TikTok benar-benar dilarang.

Dia membayangkan dirinya kembali ke kampusnya, Louisiana State University (LSU), dan meneruskan studinya di jurusan jurnalistik broadcast. Hidup sebagai mahasiswa biasa.

"TikTok adalah alasan mengapa aku bisa berada di titik ini sekarang," kata Easterling.

Easterling bukanlah satu-satunya anak muda yang berhasil meraih ketenaran, juga kekayaan, lewat aplikasi yang juga populer di Indonesia ini.

Selain Easterling, Forbes mencatat ada enam anak muda lainnya yang juga tercatat sebagai seleb TikTok dengan penghasilan terbesar di dunia.

Mereka mengumpulkan sedikitnya 1 juta dollar dalam waktu satu tahun.

Sebagian besar penghasilan mereka datang dari usaha kreatif untuk memonetisasi ketenaran mereka, terutama melalui penjualan brand merchandise, dan juga kerja sama dengan brand besar, seperti Sony, Chipotle dan Revlon.

Siapa saja mereka? Berikut tujuh seleb TikTok dengan penghasilan tertinggi di dunia, dilansir dari Forbes, Sabtu (8/8/2020):

Gerakannya yang begitu luwes menunjukkan latar belakang Easterling yang pernah menjadi dancer kompetitif saat masih belia.

Dia berhasil meraih jutaan penggemar pada musim gugur. Easterling ingat hari itu dengan persis, 27 Oktober 2019, ketika ia mulai dikenali di seantero kampus

“Nama saya akan dipanggil ketika saya berjalan ke kelas, itu sangat mengejutkan,” kenang Easterling.

Ia juga sering mendapat ajakan untuk berfoto bersama dari anggota klub sepak bola LSU.

Berkat ketenarannya di TikTok, dengan 54,1 juta followers, Easterling berhasil membukukan pendapatan sekitar 5 juta dollar AS atau setara Rp 73,5 miliar tahun lalu.

Ia juga memiliki lini bisnis make up Item Beauty, dan juga kerja sama dengan American Eagle, dan Spotify.

Bersama sejumlah rekan sesama seleb TikTok, Easterling terlibat dalam terbentuknya Hype House, wadah bagi content creator untuk memasarkan profil mereka lebih luas.

Tidak berselang lama, penyanyi Bebe Rexha kemudian mengundang Charli untuk bergabung dengannya pada pembukaan konser Jonas Brother di Barclay Center, Brooklyn.

Setelah itu, ia meninggalkan rumahnya di Norwalk, Connecticut dan hijrah ke Los Angeles. Ia menjadi bintang tamu di sejumlah acara TV, dan menggandeng sejumlah brand ternama seperti EOS Cosmetics.

Charli bersama kakak perempuannya, Dixie, bergabung dengan wadah kolektif Hype House dan sering tampil bersama. Pada Mei tahun ini, Charli berulang tahun yang ke 16.

Ia menikmati kesuksesan sebagai influencer muda, merilis merchandise dengan mereknya sendiri, seperti hoodie edisi terbatas seharga 60 dollar AS.

Pendapatannya dari TikTok ditaksir mencapai 4 juta dollar AS atau sekitar Rp 58,8 miliar. 

Dixie adalah kakak perempuan Charli D'Amelio. Ia memiliki ketenaran yang sama dengan adiknya.

Bersama Charli, Dixie juga hijrah ke Los Angeles. Mereka juga sering tampil bersama di TikTok.

Saat ini jumlah follower Dixie di TikTok mencapai 32 juta orang. Kakak-beradik D'Amelio telah menandatangani kontrak dengan brand clothing Hollister, dan brand kosmetik Morphe.

Selain meraih ketenaran di TikTok, Dixie juga meniti karir di dunia musik dengan merilis single pertamanya "Be Happy" pada Juni lalu.

Single itu mendapat 58 juta penayangan saat rilis, dan menjadi video trending nomor satu di YouTube, mengungguli video musik Kayne West-Travis Scott yang dirilis pada hari yang sama.

Penghasilan yang didapat Dixie dari TikTok disebut-sebut mencapai 3 juta dollar AS atau sekitar Rp 44 miliar.

Ia kemudian memutuskan untuk menjadi manager untuk dirinya sendiri.

"Satu-satunya orang yang tahu bagaimana cara mencitrakan Loren Gray dan menjadi Loren Gray adalah Loren Gray," katanya dalam sebuah wawancara.

Ia membuktikan ucapannya dengan tidak menjalin kerja sama dengan agen, manajer, maupun konsultan public relation.

Ternyata, cara ini bekerja dengan baik untuknya. Pada 2018 lalu, ia menandatangani kontrak dengan Virgin Records dan telah merilis delapan single sejak saat itu.

Sampai dengan musim semi ini, Gray memiliki fanbase terbesar di antara semua TikToker. Hal ini membuatnya berhasil menjalin kerja sama dengan Skechers, Hyundai, dan Burger King.

Saat ini, Gray tengah fokus dengan kerja samanya bersama Revlon. Ia membuat konten untuk akun Tik-Tok perusahaan dan juga mengunggah postingan bersponsor dari Revlon di akunnya.

Pendapatan Gray dari TikTok ditaksir mencapai 2,6 juta dollar AS atau setara Rp 38 miliar.

Tidak hanya itu, Richards juga mendirikan talent management-nya sendiri, TalentX, dan bisnis minuman energi Ani Energy.

Dari TikTok, dia membukukan setidaknya 1,5 juta dollar AS atau Rp 22 miliar. 

Richards mengawali karirnya di TikTok dengan citra sebagai remaja "edgy" dari Toronto, Kanada. Awal karirnya dimulai dengan video dance, bernyanyi, dan juga lip-sync.

Meski demikian ia sempat salah arah dan terlibat sejumlah perseteruan dengan influencer lain. Ia juga terlibat dengan Sway House, wadah kolektif TikToker yang mendapat reputasi buruk karena gemar berpesta dan terlibat narkoba.

"Sangat kacau," kata Richards tentang Sway House. Ia kini telah meninggalkan grup itu.

"Aku menyusuri jalan yang tidak pernah kurencanakan sebelumnya," katanya.

Dalam video itu, ia bersama saudara laki-lakinya yang berusia 5 tahun, Jonathan, melakukan dance di eskalator.

Video itu mendapatkan 478 juta views, angka yang fantastis. Berkat TikTok, Le berhasil menjalin kerja sama dengan merk minuman energi Bang.

Setelah sukses di TikTok, Le berambisi untuk meraih kesuksesan serupa di YouTube. Ia juga berencana untuk kembali melibatkan Jonathan dalam kontennya kelak.

Forbes menyebut, pendapatan Le dari TikTok sekitar 1,2 juta dollar AS atau Rp 17,6 miliar. 

Sejak masih anak-anak, Spencer telah bermimpi untuk menjadi seorang beatboxer. Ia mempelajari serangkaian video beatbox dari YouTube untuk mewujudkan mimpinya itu.

Setelah memutuskan keluar dari Purchase College, ia menghabiskan waktunya dengan tampil di setiap gig yang bisa ia ikuti, termasuk bersama grup bluegrass, kelompok quintet a capella, dan band rock Rusia.

Pada Februari 2019, Spencer mengawali karirnya di TikTok, dan pada musim gugur tahun yang sama, ia pindah ke Los Angelese.

Di sana, ia mencoba memanfaatkan basis fansnya yang besar, sekitar 10 juta orang, untuk meniti karir.

Mimpinya untuk menjadi beatboxer sepertinya akan segera terwujud, setelah ia mendapat kontrak sponsor dengan Uno, Oreo, dan juga Sony.

Penghasilannya dari TikTok, dia setidaknya mengantongi 1,2 juta dollar AS atau Rp 17,6 miliar.

Saat ini, Spencer tengah fokus mengerjakan single pertamanya.

"Aku ingin menunjukkan pada orang-orang bahwa segalanya mungkin terjadi, meski kita pikir itu tidak mungkin," kata nya.

Metodologi

Forbes memperkirakan pendapatan sebelum pajak yang diperoleh bintang-bintang ini dari 30 Juni 2019 hingga 30 Juni 2020.

Untuk memperkirakan apa yang mereka hasilkan, Forbes berbicara dengan influencer itu sendiri, agen, manajer, pemasar, dan investor.

Daftar ini berfokus pada bintang-bintang asli TikTok, dan untuk alasan itu, tidak termasuk selebritis tradisional seperti Dwayne Johnson dan Jason Derulo atau YouTubers seperti Zach King dan David Dobrick, yang semuanya memiliki pengikut besar pada TikTok.