Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Tuduhan Sejumlah RS Terkait Rekayasa Kasus Covid-19

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai adanya tuduhan kepada sejumlah rumah sakit di Surabaya viral di media sosial pada Senin (20/7/2020).

Adapun pihak pengunggah yakni akun Twitter Balqis Ranarizq, @BalqisRrzq.

Dalam twitnya, ia menceritakan bahwa ayahnya meminta pulang paksa dan isolasi mandiri lantaran sudah menjalankan swab test, namun hasilnya belum keluar selama tiga minggu.

Diketahui, twit itu telah di-retweet sebanyak 1.110 kali dan dikomentari 5 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Namun, kini twit tersebut telah dihapus oleh yang bersangkutan.

Sejumlah RS yang turut disebut dalam tudingan tersebut mengklarifikasi terhadap informasi yang beredar.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Balqis menuliskan twit yang menceritakan kondisi yang dialami oleh ayahnya.

"Ini, Ayah aku ngetik buat grup keluarga ya. Pas ini posisi ayahku udah minta pulang paksa dan isolasi mandiri di rumah karena HASIL SWAB hampir 3 minggu Ga KELUAR. Tapi aneh nya rs kekeh kalo ayah positif covid. Pdhal setelah sewab dari program BU RISMA ayah 2 kali negativ," tulis Balqis dalam twitnya.

Kemudian, terlampir juga foto yang menyebutkan Rumah Sakit Wiyung Sejahtera merekayasa hasil tes untuk mendapatkan dana bantuan Rp 200 juta dari pemerintah.

Selain itu, beberapa rumah sakit seperti Siloam atau RS Mayapada juga disebut dalam unggahan tersebut.

Tudingan semakin meluas lantaran pesan tersebut berisi informasi bahwa pemerintah menargetkan sebanyak 70 juta rakyat Indonesia meninggal dunia.

Ada juga tudingan soal petugas ambulans yang mendapat jatah Rp 15 juta per jenazah yang diantar.

Sementara itu, akun Twitter @Okky_H membuat utas terkait poin-poin tuduhan yang dibagikan Balqis di media sosial.

"Mau mengabadikan pengakuan kak
@BalqisRanarzq

(1) RS W mau merekayasa hasil swab
(2) RS S dan M selalu suntik mati pasien covid
(3) mobil jenazah (beda dgn ambulans ya) yg bawa pasien covid dpt 15jt per jenazah
(4) pemerintah memargetkan 70jt jiwa meninggal ," tulis akun @Okyy_H dalam twitnya.

Konfirmasi Kompas.com

Ramainya unggahan tersebut membuat sejumlah rumah sakit yang disebut dalam tuduhan kemudian membuka suara.

Humas Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Anjari Umarjiyanto menyampaikan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Balqis dan dijelaskan bahwa informasi yang didapat oleh yang bersangkutan berasal dari hasil teman ayahnya yang disebut sebagai orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes).

"Yang bersangkutan menyampaikan bahwa tuduhan terhadap RS Wiyung, RS Siloam, dan RS Mayapada yang meng-covid-kan pasien dengan tujuan uang bantuan ratusan juta didasarkan pada 'hanya dapat dai hasil teman ayah saya yang katanya orang Dinkes'," ujar Anjari kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

Selain itu, Balqis juga tidak dapat menunjukkan bukti apa pun terkait tuduhan tersebut.

Artinya, tuduhan itu tidak didasarkan pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan baik isi maupun sumbernya.

Menurut dia, unggahan yang disebarkan Balqis berisi informasi keliru, disinformatif, bersifat fitnah dan menyesatkan.

Hal ini diperkuat berdasarkan rapat antara Persi Pusat, Persi Jawa Timur, BPRS Jawa Timur, manajemen RS Wiyung dan RS Siloam Surbaya pada Senin (20/7/2020).

Dokumen hasil pemeriksaan

Sementara itu, RS Wiyung Sejahtera dan RS Siloam menyampaikan bantahan mengenai apa yang diunggah oleh Balqis yang menuduh sejumlah rumah sakit meng-covid-kan pasien dengan motif bantuan/anggaran pemerintah.

Anjari juga menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan laboratorium RS Soetomo swab pasien yakni ayah Balqis positif.

Hasil tes diperkuat dengan salinan dokumen hasil pemeriksaan dan ringkasan pulang pasien.

Penjelasan RS Wiyung

Sementara itu, Humas Rumah Sakit Wiyung Surabaya, Angelia Merry mengaku bingung dengan kicauan tersebut.

"Kalau benar pasien Rumah Sakit Wiyung, namanya siapa, di situ tidak dijelaskan. Kami juga butuh membuka komunikasi langsung jika itu memang pasien kami," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (21/7/2020).

Sejauh ini, pihaknya masih mempelajari apakah perlu untuk melaporkan pemilik akun tersebut ke pihak berwajib atau tidak.

Menurut Angelia, apa yang dilakukan Balqis sudah termasuk perncemaran nama baik.

Pernyataan Balqis

Terkait ramainya twit dan foto tuduhan, Balqis mengungkapkan permintaan maaf kepada RS Mayapada melalui akun Twitternya.

Berikut rincian twit permohonan maaf yang ditulis Balqis.

Maka saya sekali lagi memohon maaf yang sebesar besarnya atas postingan saya tersebut dan sekaligus klarifikasi dari postingan saya, management mayapada tidak pernah merugikan pihak keluarga saya yang KEBETULAN ayah pernah mengalami sebagai pasien covid.

Dan untuk pihak ketiga lainnya dari rumah sakit yang terkait serta pihak pihak yg merasa dirugikan dengan postingan saya tersebut saya sampaikan juga permohonan maaf atas kesalahan saya. Mohon perhatian dan harap maklum. Terimakasih".

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/22/183000365/-klarifikasi-tuduhan-sejumlah-rs-terkait-rekayasa-kasus-covid-19

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke