Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Lockdown Corona, Warga Miskin di Vietnam Dibantu Melalui ATM Beras

KOMPAS.com - Mesin anjungan tunai mandiri biasanya mengeluarkan uang setelah transaksi. Namun di tengah pandemi corona, di Vietnam ada yang namanya "ATM beras".

ATM ini pertama kali muncul di Kota Saigon tdan elah menginspirasi inisiatif serupa secara nasional untuk membantu warga miskin Vietnam di tengah pandemi virus corona.

Pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah selama 15 hari dimulai pada 1 April membuat sebagian besar toko tutup.

Hoang Tuan Anh, seorang pengusaha di Saigon pun memutuskan untuk membantu warga yang kesulitan.

Dia menciptakan mesin otomatis yang menyediakan beras gratis bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan di Distrik Tan Phu, Saigon menyusul penguncian nasional yang sedang berlangsung untuk mencegah penyebaran virus corona.

Otomatis

Cara kerjanya warga cukup menekan tombol di samping pipa pralon yang akan mengeluarkan beras setelah tombol ditekan.

Warga yang membutukan bisa mendapatkan 1,5 kilogram beras setiap hari. Banyak di antara warga yang mengantre adalah penjual jalanan atau orang-orang yang menggantungkan pada penghasilan harian, seperti pekerja rumah tangga.

Warga yang menunggu antrean tetap diminta untuk menjaga jarak sejauh dua meter dan membersihkan tangan mereka sebelum pergi.

Sementara itu, tiga orang ditugaskan untuk memantau jalannya mesin itu melalui kamera jarak jauh.

Awalnya, Anh telah berencana menyumbangkan 500 kilogram beras per hari melalui mesin itu, tapi sudah hampir satu ton dia keluarkan pada hari pertama.

Sejak saat itu, dia telah menerima tawaran dukungan dan sumbangan dari banyak orang.

"Hal yang paling kita butuhkan sekarang adalah beras. Saya berharap mendapat lebih banyak dukungan masyarakat. ATM beras kini telah ada di Distrik 12 dan Binh Canh," kata Anh, dilansir dari VN Express.

Berkembang ke banyak kota

Tak lama kemudian, ATM beras serupa telah didirikan di kota-kota besar lainnya seperti Hanoi, Hue, dan Danang.

Nguyen Manh Hung membutuhkan waktu dua hari untuk merancang dan mendapatkan dukungan pembuatan mesin ATM beras itu setelah mengetahuinya di Saigon.

Hung bahkan mengeluarkan 2,3 ton beras pada sepuluh hari pertama yang sebagian besar dibagikan kepada pelajar, pekerja, dan kaum disabilitas.

Di provinsi Binh Thuan, Dak Lak dan Ca Mau, kaum miskin juga telah mengumpulkan beras dari mesin-mesin serupa di tengah pemberlakuan semi-lockdown nasional.

Di Kota Phan Thiet, Binh Thuan, ATM beras mulai beroperasi pada hari Senin dengan hampir seribu orang mengantre untuk menerima beras.

"ATM beras ini sangat membantu. Dengan satu kantung beras ini, kita dapat memiliki cukup untuk satu hari," kata seorang ibu berusia 34 tahun.

"Sekarang, kita hanya perlu makanan lain. Tetangga kami terkadang memberi kami makanan sisa, atau kami memiliki mie instan," sambungnya, dilansir dari Reuters.

Kartu khusus

Pihak berwenang pun kemudian mencetak kartu khusus penduduk setempat untuk digunakan di mesin ATM.

Di Kota Buon Ma Thout, Dak Lak, ratusan orang juga terlihat mengantre untuk menerima beras dari ATM.

Perkumpulan pemuda setempat bahkan melengkapi mesin itu dengan sensor sehingga tak mengharuskan orang untuk menekan tombol apa pun.

Sampai saat ini, Vietnam telah melaporkan 268 kasus virus corona dengan nol kematian dan 201 pasien dinyatakan sembuh.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/18/190000865/saat-lockdown-corona-warga-miskin-di-vietnam-dibantu-melalui-atm-beras

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke