Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Apa Perawatan yang Diberikan bagi Pasien Positif Covid-19 di Indonesia?

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih meluas di ratusan negara di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menetapkan penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19 sebagai pandemi global.

Di Indonesia, pemerintah melakukan penanganan menyeluruh menyusul ditemukannya kasus positif terinfeksi virus corona pada awal Maret lalu.

Hingga Kamis (12/3/2020), tercatat ada 34 pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 5 pasien yang sebelumnya dinyatakan positif corona telah dinyatakan sembuh. 

Sebenarnya, bagaimana perawatan yang diberikan kepada pasien positif virus corona di Indonesia?

Belum ada obat khusus

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, tidak ada treatment khusus yang diberikan kepada pasien positif virus corona karena saat ini belum ada obat spesifik.

Yang dipastikan, pasien yang sudah dinyatakan positif akan menjalani isolasi.

"Yang pasti dilakukan isolasi agar pasien tersebut tidak menularkan virus corona kepada yang lain," kata Yuri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Perawatan terhadap pasien secara umum pengawasan terhadap kondisi fisiknya secara umum.

Yuri menyebut hal itu dengan langkah simtomatis.

"Istilahnya ya itu tadi, simtomatis, yang dikeluhkan, ya itu yang diobati. Tapi yang pasti adalah memperbaiki kondisi umum agar menjadi lebih baik," kata Yuri.

Bagaimana memutuskan seorang pasien positif dinyatakan sembuh?

Yuri menyebutkan, pasien yang positif corona diperbolehkan pulang jika memenuhi beberapa kondisi.

Pertama, pasien tersebut tidak ada keluhan fisik.

Berikutnya, hasil laboratorium pasien positif corona harus diperiksa minimal dua kali dan hasilnya negatif.

"Dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya virus Covid-19, maka pasien boleh pulang dan dinyatakan bebas corona," ujar Yuri.

Setelah dinyatakan sembuh, self isolated

Yuri mengungkapkan, pasien yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi SARS-COV2 harus melakukan self isolated atau mengisolasi diri setibanya di rumah.

Misalnya, menggunakan masker walau pun di dalam rumah, menjaga kondisi kesehatannya, dan tidak menggunakan alat makan dan minum bersama dengan keluarganya yang lain.

"Anggota keluarga yang lain tidak masalah jika tidak menggunakan masker, kan semula yang pernah sakit si pasien," kata Yuri.

Ia mengatakan, tidak ada rentang waktu pasien yang sebelumnya positif corona untuk menjalani tes lagi setelah dinyatakan sembuh.

Namun, yang bersangkutan harus melakukan kontrol ke rumah sakit sesuai yang ditentukan. 

"Kalau sudah tidak ada keluhan ya tidak akan dites lagi. Kan sebelumnya sudah 2 kali dites dan hasilnya negatif. Semua pasien yang lepas perawatan itu masih kontrol ke rumah sakit," ujar Yuri.

Kuncinya: imunitas tubuh

Ketika ditanya faktor apa yang membuat pasien positif virus corona bisa sembuh, Yuri menjawab, kuncinya hanya imunitas tubuh.

Ia menekankan, hanya imunitas tubuh yang dapat menangkal semua jenis virus, termasuk virus corona.

"Ya pasti ada, yaitu daya tahan tubuh dia (pasien). Artinya, bila daya tahan tubuhnya tidak bagus ya tidak sembuh-sembuh," kata Yuri.

Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk mengatasi virus corona.

Oleh karena itu, hingga saat ini, pengobatan yang dilakukan untuk pasien positif virus corona hanya melalui pengobatan secara umum.

"Jadi imun itu cuma baik dan buruk, kalau baik ya mempercepat kesembuhannya," ujar Yuri.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/13/145709765/seperti-apa-perawatan-yang-diberikan-bagi-pasien-positif-covid-19-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke