Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kematian Bertambah, Ini Perkembangan Virus Corona di Korea Selatan dan Iran

Tak hanya Asia, virus jenis baru ini telah merebak hingga ke negara-negara di Eropa, Australia, bahkan Amerika Serikat.

Bahkan, sejumlah negara di antaranya mengalami lonjakan jumlah kasus infeksi. Bahkan, angka kematian cukup signifikan hanya dalam waktu beberapa hari saja.

Lonjakan tinggi kasus ini di antaranya terjadi di Daegu, Korea Selatan; dan Iran.

Daegu, Korea Selatan

Di Korea Selatan, kasus infeksi virus corona meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir.

Pada Jumat (21/2/2020), dilaporkan terdapat 100 kasus baru. Dengan demikian, total kasus di negara tersebut menjadi 204 kasus.

Sebagian besar kasus baru tersebut terjadi di bagian tenggara, tepatnya di Kota Daegu.

Bahkan, banyaknya kasus yang terjadi di Daegu ini ditakutkan tidak dapat membuat sistem kesehatan di kota itu kewalahan.

Untuk itu, pemerintah menetapkan status gawat darurat, karena Korea Selatan menjadi negara dengan kasus kematian terbesar kedua untuk infeksi virus corona.

Sementara Daegu, menjadi kota yang mendapatkan perhatian khusus dan sebagian besar jalanan di kota itu saat ini sudah ditutup.

Kasus infeksi corona di Daegu banyak dikaitkan dengan sebuah gereja di kota berpenduduk 2,5 juta jiwa itu.

Gereja yang dimaksud memiliki jemaah kurang lebih 8.000 umat, dan sudah dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mensterilkan lokasi tersebut.

Bahkan, pejabat pemerintahan setempat mengimbau warganya untuk selalu mengenakan masker dan tetap berada di rumah.

Akibat penyebaran virus ini, Gereja Shincheonji yang memiliki 74 gereja di seluruh Korea Selatan, menginformasikan kepada 200.000 jemaatnya untuk mengikuti kebaktian melalui YouTube.

Iran

Di Iran, pejabat berwenang menyebutkan, terjadi 18 kasus baru terinfeksi virus corona dan 4 kematian akibat kasus ini hanya dalam waktu 2 hari.

Bahkan, Jumat (21/2/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kasus di Iran ini sebagai sesuatu yang sangat mencemaskan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Umum WHO, Tedros Adhanom.

"Kasus-kasus yang kita jumpai di seluruh dunia, meskipun dalam jumlah kecil, tetapi dia tidak terkait langsung dengan Wuhan atau China, itu sangat mencemaskan. Temuan-temuan ini harus menjadi perhatian," kata Tedros dalam sebuah konferensi pers.

Pada pagi hari, Iran mengonfirmasi 13 kasus baru, yaitu 7 di Qom, 4 di Teheran, dan 2 di Gilan.

Kasus baru itu menjadikan total kasus infeksi corona di Iran menjadi sebanyak 18 kejadian.

Pejabat dari Kementerian Kesehatan Iran, Minou Mohrez mengatakan, virus ini mungkin saja sudah tersebar ke semua kota.

Infeksi di Iran disebut-sebut terjadi akibat adanya penderita virus corona yang bepergian ke wilayah-wilayah negara Timur Tengah.

Menurut Tedros, kasus infeksi ini masih bisa terus berlanjut, sehingga dibutuhjan kerja cepat untuk menangani pesebaran ini.

Namun, Asisten Direktur di Persiapan Gawat Darurat WHO, Dr. Jaouad Mahjour menyebut Iran telah memiliki sistem untuk mendeteksi virus yang sudah menewaskan lebih dari 2.000 jiwa ini.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/22/081800765/kematian-bertambah-ini-perkembangan-virus-corona-di-korea-selatan-dan-iran

Terkini Lainnya

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke