Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelompok Abu Sayyaf dan Penculikan WNI...

KOMPAS.com - Kelompok Abu Sayyaf kembali menculik 5 nelayan Indonesia di wilayah perairan Sabah, Malaysia.

Dari delapan kru kapal yang semuanya WNI, lima orang di antaranya diculik. Sementara itu, tiga di antaranya dibebaskan bersama kapal mereka.

Dikutip dari Harian Kompas (20/01/2020), 8 WNI ditangkap kelompok Abu Sayyaf di wilayah perairan Sabah, Malaysia, Kamis (16/1), sekitar pukul 20.00.

Diketahui, aksi penculikan ini merupakan aksi penculikan baru setelah seorang nelayan Indonesia, yang telah ditahan kelompok Abu Sayyaf selama 115 hari, telah dibebaskan di Sulu pada 15 Januari 2020.

Lantas kenapa kelompok Abu Sayyaf kerap melakukan penculikan?

Analis militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menegaskan aksi penculikan terhadap warga negara asing jamak terjadi di seluruh dunia, salah satunya di Somalia.

Ada banyak tujuan melakukan penculikan. "Salah satunya yakni untuk meminta tebusan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2020).

Pertukaran informasi

Terulangnya kejadian penyanderaan WNI, menurut Connie bukan karena pemerintah lemah menghadapi para perompak. Akan tetapi memang rata-rata mereka berpikir dari pembajak lebih mudah jadi penculik.

Menurut Connie, pemerintah seharusnya dapat lebih konkret mengaktifkan political security pillar ASEAN dalam aspek peningkatan pertukaran informasi dan koordinasi antar kapal negara ASEAN.

Selain itu juga membentuk agen pelaporan dan respons antar negara ASEAN.

Connie merinci langkah yang perlu diambil adalah sebagai berikut:

  • Kerja sama yang harus dibentuk adalah coast guard to coast guard.
  • Navy to navy untuk penindakan yang diperlukan.
  • Kemampuan surveillance to surveillance untuk data penginderaan sebagai pencegah.
  • Police to police cooperation juga dapat dilakukan untuk mendeteksi sumber asal mereka dan pergerakan mereka di darat.

"Pada intinya sekarang sudah saatnya ASEAN di-drive Indonesia untuk walk the talk," kata Connie.

Sekilas mengenai political security pillar ASEAN

Pada 2015 ASEAN me-launching 3 pillar utamanya. Salah satunya adalah pilar politik atau political security pillar ASEAN.

Dikutip dari website resmi Asean, para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk membentuk ASEAN Political-Security Community (APSC).

Hal itu untuk membangun apa yang telah dibangun selama bertahun-tahun di bidang kerja sama politik dan keamanan.

APSC bertujuan untuk memastikan bahwa negara-negara di kawasan ini hidup damai satu sama lain dan dengan dunia dalam lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis.

Cetak Biru APSC diadopsi oleh Pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-14 pada 1 Maret 2009 di Cha-am/Hua Hin, Thailand.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/22/064500865/kelompok-abu-sayyaf-dan-penculikan-wni

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke