Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswa SD di Garut Dipastikan Meninggal karena Sengatan Tawon Ndas

Korban meninggal adalah Armi Fauzi (11) pelajar kelas VI SD Samarang.

Tiga korban luka-luka lainnya yaitu Muhammad Rizki (11) pelajar kelas VI SD Mekarsari, dan Elzar (9) pelajar kelas IV SD Samarang.

Nyawa Armi tak tertolong meskipun sempat mendapatkan perawatan medis.

Saat dikonfirmasi terkait serangan tawon itu, Pusdalops PB BPBD Kabupaten Garut Fikry Mizannur Yusuf mengatakan serangan tawon kepada sejumlah pelajar tersebut berasal dari tawon jenis Vespa affinis (tawon ndas).

"Info dari Kasi Tantrib Kecamatan Bayongbong Sarang Tawon tersebut jenis Vespa (affinis)," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/11/2019).

Dari foto tawon yang menyerang Wawan, yang didapatkan Kompas.com dari petugas damkar Kabupaten Garut yang turut melakukan evakuasi bisa dipastikan bahwa tawon tersebut merupakan tawon jenis Vespa affinis.

Hal itu terkonfirmasi dari penjelasan Peneliti Entomologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI Hari Nugraha

"Itu Vespa affinis. (Foto) yang itu confirm, Vespa affinis," ujar Hari kepada Kompas.com usai melihat foto tawon tersebut, Jumat (22/11/2019).

Tawon ini mempunyai ukuran tubuh sepanjang kurang lebih tiga sentimeter.

Warna tawon didominasi hitam dengan gelang warna kuning atau oranye di bagian perutnya.

Jika hanya satu atau dua ekor tawon yang menyengat, sengatan tak akan terlalu berbahaya.

Tawon Vespa affinis ini menjadi berbahaya ketika menyerang secara berkelompok.

Jika lekas ditangani dengan tepat, korban sengatan tak sampai meninggal, tapi mengalami alergi dengan gejala bengkak.

Bengkak dapat ditangani dengan cara kompres menggunakan es atau obat-obatan antihistamin dan corticosteroid.

Akan tetapi, jika tak ditangani selama 1x24 jam atau yang menyerang dalam jumlah banyak, hiper alergi berlanjut menjadi anafilaksis atau reaksi alergi berat yang dapat menimbulkan risiko sistemik atau merusak organ tubuh.

Tawon Vespa affinis mempunyai racun sengat sehingga orang yang menerima sengatan cukup banyak dapat mengalami kematian.

Jika sengatan cukup banyak dan orang tersebut sensitif atau alergi terhadap racun (venom) sengat, maka tak akan lama bertahan hidup, di mana sengatan dapat merusak organ tubuh seperti edema paru akut dan gagal ginjal dalam hitungan hari.

Edema paru akut merupakan kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas. Sementara, gagal ginjal akut mengakibatkan fungsi ginjal menurun secara drastis.

Saat sengatan pertama, tawon akan mengeluarkan feromon atau senyawa yang dapat memicu tawon lain ikut menyerang.

Serangan pertama ini dapat berubah menjadi serangan koloni yang mematikan. Tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam.

Tawon Vespa affinis mempunyai kemampuan memanggil kawanannya untuk melakukan serangan balik.

Kronologi 

Secara terpisah, Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menjelaskan, peristiwa serangan tawon kepada sejumlah pelajar di Kabupaten Garut tersebut terjadi Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Setelah selesai melaksanakan pelatihan di Madrasyah Al Barkah, keempat pelajar tersebut melihat sarang tawon di salah satu rumah warga.

Lantas, korban dan tiga temannya menusuk-nusuk sarang tawon tersebut dengan menggunakan kayu.

Tawon keluar dari sarang dan menyerang keempat pelajar.

Korban kemudian dibawa ke puskesmas dan klinik kesehatan oleh orangtua masing-masing.

Pengakuan Rizki, ia bersama ketiga temannya sengaja membongkar sarang tawon yang kerap menganggu warga.

Rizki menyampaikan, sebelum melakukan pembongkaran sarang tawon, mereka menyiapkan kayu panjang untuk membongkar sarang dan pelindung wajah dari kardus.

Tapi, sengatan tawon tak terhindarkan hingga menembus kardus, di mana kemudian kardus dibuka dan tawon menyerang bagian kepala korban.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/22/144611365/siswa-sd-di-garut-dipastikan-meninggal-karena-sengatan-tawon-ndas

Terkini Lainnya

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke