Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Bahtiar Effendy, Anak Pesantren yang Mendunia...

KOMPAS.com - Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy meninggal dunia pada Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 00.00 WIB di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Bahtiar dikenal masyarakat sebagai sosok akademisi dan pengamat politik yang telah berkiprah besar di lingkup nasional maupun internasional.

Tak hanya itu, pria kelahiran Ambarawa, Jawa Tengah, 10 Desember 1958 ini juga merupakan salah satu pendiri Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Pendidikan

Mengutip dari situs resmi PPIM UIN Jakarta, ppim.uinjkt.ac.id, Bahtiar sempat mengenyam pendidikan di beberapa perguruan tinggi di luar negeri.

Awalnya, Bahtiar pernah menempuh pendidikan tingkat menengah di Columbia, negara bagian Montana dan menamatkan pendidikan di Pesantren Pabelan di Jawa Tengah.

Kemudian, ia melanjutkan studi pendidikan tinggi di IAIN Jakarta dan mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Perbandingan Agama pada tahun 1986.

Tidak berhenti di jenjang pendidikan sarjana, Bahtiar meneruskan pendidikannya dan berhasil memperoleh dua gelar tingkat Master untuk Kajian Asia Tenggara di Ohio University di Athena pada 1988 dan Ilmu Politik dari Ohiro State University di Columbia pada tahun 1991.

Tiga tahun kemudian, dirinya menerima gelar Doktor untuk program studi Ilmu Politik di Ohio State University di Columbia.

Karier

Bahtiar dikenal cukup aktif dalam menuangkan gagasannya mengenai kondisi politik-religi di Indonesia.

Ia bahkan terpilih sebagai anggota American Political Science Association sekaligus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.

Terbukti, buah pikiran dan ide-ide seputar politik-religi ia abadikan dalam karya tulisnya yang tak lain diwujudkan dalam buku dan tulisan yang termuat di berbagai media massa.

Dikabarkan, Bahtiar telah menulis lebih dari 15 buku sepanjang hayatnya.

Adapun dari 15 buku yang telah ditulisnya, salah satu bukunya tersebut diterbitkan oleh Institute of Southeast Asian Studies, Singapura pada tahun 2003.

Pakar sekaligus tokoh organisasi Islam Muhammadiyah ini juga dinobatkan sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat PPIM UIN Jakarta dan angota aktif Asosiasi Ilmu Politik Indonesia.

Meski begitu, Bahtiar juga turut andil dalam proses pembelajaran kuliah di UIN Jakarta. Ia pun dilantik sebagai dekan pertama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau FISIP UIN Jakarta pada 27 Agustus 2009.

Anak Pesantren

Diberitakan Harian Kompas.com, Minggu (6/7/2008), Bahtiar mengaku beruntung karena sempat mengecap pendidikan di pesantren, IAIN dan universitas di Amerika Serikat.

Menurut dia, apa yang dia peroleh dari pesantren dan universitas tidak bertentangan. "Justru saling melengkapi," katanya waktu itu.

Bahtiar remaja belajar di Pesantren Pabelan, Muntilan, Jawa Tengah. Di pesantren itu, dia menyerap literatur pemikiran Islam klasik dan toleransi.

Bahtiar pun menyayangkan adanya persepsi yang keliru soal pesantren.

Pesantren sering kali dianggap tradisional, kolot, dan radikal. "Itu tidak betul," katanya.

Pesantren Pabelan, misalnya, adalah pesantren yang sangat terbuka.

"Tamu-tamu berdatangan dari mana-mana termasuk dari Barat. Tidak ada fobia terhadap dunia Barat. Justru tamu dari Barat dimanfaatkan santri untuk memperlancar Bahasa Inggris," katanya.

"Saya heran mengapa pesantren dituduh menimbulkan radikalisme. Dengan sistem pesantren yang terbuka, tidak mungkin radikalisme muncul. Radikalisme pasti muncul di tempat lain di luar Indonesia," katanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/21/181114565/mengenang-bahtiar-effendy-anak-pesantren-yang-mendunia

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke