Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain Sunan Kuning, Berikut Sederet Lokalisasi yang Akhirnya Ditutup Pemerintah

KOMPAS.com - Lokalisasi Sunan Kuning di Semarang, Jawa Tengah, resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Semarang (Pemkot), Jumat (18/10/2019).

Kendati demikian, Pemkot masih mengizinkan beroperasinya rumah-rumah karaoke di wilayah tersebut mulai 22 Oktober 2019.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi yakni mempunyai perizinan terkait keberadaan rumah karaoke tersebut.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan tidak ada toleransi lagi untuk praktik prostitusi di Sunan Kuning. Apabila masih dilanggar, maka keberadaan tempat-tempat karaoke tersebut akan ditutup juga.

Perlu diketahui, selain Sunan Kuning, berikut sejumlah lokalisasi yang ditutup pemerintah.

Mana saja?

Diberitakan Kompas.com (18/6/2014), lokalisasi prostitusi Dolly dan Jarak yang berada di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, resmi ditutup pada 18 Juni 2014. 

Acara penutupan diselenggarakan di gedung Islamic Center Surabaya, dan dihadiri oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD Surabaya Macmud, Kapolda Jatim, Garnisun, Kapolres Surabaya, anggota DPRD, Kepala SKPD Pemkot Surabaya, MUI, LSM, PSK, mucikari, dan warga sekitar Dolly.

Menurut Mensos saat itu Salim Asegaf, pihaknya memberikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait yang sudah berusaha menutup prostitusi terbesar se-Asia Tenggara kala itu.

Dalam 2-3 tahun sebelumnya, pihak Mensos bersama dengan Pemerintah Daerah, secara optimal untuk mengatasi permasalahan ini.

Soal PSK, imbuhnya akan dikembalikan ke daerah asal.

Diberitakan Kompas.com (19/6/2019), lokalisasi Kramat Tunggak berada di kawasan Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Penutupan lokalisasi tersebut dilangsungkan pada akhir tahun 1999 karena desakan masyarakat akibat tingginya masalah kriminalitas dan sosial.

Kini, kawasan tersebut berubah menjadi Jakarta Islamic Centre, sebuah lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta.

Seorang warga bernama Pardi mengungkapkan, dahulu para pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di sana selalu mejeng di depan tempat kerja.

Para PSK, berasal dari campuran berbagai daerah, termasuk orang asing.

Tak jarang, ada pengunjung lokalisasi yang keluar mabuk-mabukan.

Keberadaan para pekerja seks kala itu, lanjutnya, kerap mengganggu rumah tangga warga.

Diberitakan Kompas.com (31/10/2017), penghapusan lokalisasi Kalijodo bermula dari kecelakaan mobil Toyota Fortuner yang saat itu menewaskan empat orang di Jakarta Barat pada awal Februari 2016.

Diketahui, pengemudi tersebut mengaku mabuk setelah pulang dari tempat hiburan malam di Kalijodo.

Lalu pada akhir Februari 2016, Pemerintah Provinsi DKI melakukan penertiban dengan menghancurkan bangunan-bangunan hingga rata dengan tanah.

Sebelum penertiban, ada prosesur pemberian surat peringatan terlebih dahulu hingga tiga kali. Sebagian warga dipindahkan ke Rusun Marunda.

Sementara para pekerja seks komersial (PSK) diduga kembali ke kampung halaman masing-masing.

Saat ini, kawasan Kalijodo kembali ke fungsinya yaitu untuk ruang terbuka hijau yang sudah bisa digunakan hingga saat ini.

Diberitakan Kompas.com (21/5/2015), lokalisasi Saritem yang terletak di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, ditutup pada 21 Mei 2015.

Wali Kota Bandung saat itu Ridwan Kamil menyatakan, bahwa Saritem secara resmi telah ditutup.

Di tahun yang sama, kawasan prostitusi Saritem bergejolak seusai razia besar-besaran yang dilakukan Pemkot Bandung dan kepolisian.

Saat ini, Saritem diubah menjadi pondok pesantren bernama Darut Taubah.

(Sumber: Kompas.com/Riska Farasonalia, Jessi Carina, Rio Kuswandi, Dendi Ramdhani, Robertus Belarminus | Editor: Farid Assifa, David Oliver Purba, Tri Wahono, Anna Shofiana Syafitri)

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/19/180500665/selain-sunan-kuning-berikut-sederet-lokalisasi-yang-akhirnya-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke