Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Cikini Pindah ke Ragunan, Kisah Kebun Binatang Pertama di Indonesia

Jawabannya, Kebun Binatang Ragunan. Kebun binatang ini awalnya berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat. Telah ada sejak 1864.

Pada 1964, kebun binatang berpindah lokasi, dari Cikini ke Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Ada banyak cerita menarik tentang kebun binatang pertama di Indonesia ini. Ini kisahnya...

***

Pemberitaan Harian Kompas, 7 Juli 1981, berjudul "Kisah Kebon Binatang R. Saleh", menyebutkan, pelukis Raden Saleh berhubungan akrab dengan ambtenaar Belanda.

Disebutkan pula bahwa Raden Saleh memiliki taman satwa dan kebun binatang yang arealnya kini dikenal dengan nama Cikini dengan ujung batas RS Cipto, Salemba.

Sementara itu, menurut pemberitaan Harian Kompas, 30 Maret 2015, Taman Margasatwa Ragunan yang awalnya berlokasi di Cikini terinspirasi Raden Saleh dan berada di atas lahan seluas 10 hektar milik Raden Saleh.

Lokasinya di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Jakarta Pusat, dengan nama Planten en Dierentuin yang artinya tanaman dan kebun binatang.

”Raden Saleh cinta pada hewan dan tumbuhan. Dia tak hanya memelihara dan merawat (binatang), tetapi juga meneliti. Mereka sumber inspirasinya saat melukis,” kata Pelaksana Petisi Raden Saleh 2005 dan 2015, Dayan D Layuk Allo, dikutip dari Harian Kompas, 30 Maret 2015.

Menurut Dayan, Raden Saleh terinspirasi mendirikan kebun binatang itu saat menempuh pendidikan di London, Inggris.

Kala itu, pengelolanya adalah Cul-turule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia atau Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia.

Kemudian, namanya berubah menjadi Kebun Binatang Cikini pada 1949.

Ragunan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi pilihan lokasi baru kebun binatang.

Areal lahan yang dipersiapkan seluas 30 hektar.

Pemindahan secara resmi berlangsung pada Juni 1964 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

Saat diresmikan, kebun binatang ini berdiri di tanah seluas 85 hektar yang dilengkapi dengan karantina untuk binatang dan kandang.

Untuk mendukung kemudahan masyarakat menuju Ragunan, perusahaan swasta memberikan dukungan i antaranya ada yang bersedia menyediakan angkutan bus dari Jakarta ke Ragunan.

Usai diresmikan, sumbangan hewan dari berbagai pihak ramai berdatangan.

Harian Kompas, 5 Oktober 1968 memberitakan, ada hewan unik yang disumbangkan oleh Brigjen Bintaro.

Ia menyumbangkan ular berkaki empat (Tiligua Gigas) yang berasal dari Irian Barat.

Untuk mengembangkan kebun binatang ini, Harian Kompas, 6 Januari 1971, memberitakan, Pemprov Jakarta memperluas area tersebut menjadi 200 hektar tahun 1971.

Sejak berpindah ke Ragunan, kebun binatang ini tak pernah sepi dari wisatawan.

Dikutip dari Harian Kompas, 5 Februari 1976, pengunjung Kebun Binatang Ragunan dalam satu tahun hampir mencapai satu juta pengunjung.

Hal itu tak lepas dari upaya pemerintah yang terus melakukan pembenahan dan perbaikan kualitas wisata.

Meski tak seramai dulu, kebun binatang pertama di Indonesia itu masih bertahan hingga saat ini di tengah gempuran wisata-wisata modern. 

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/22/135350965/dari-cikini-pindah-ke-ragunan-kisah-kebun-binatang-pertama-di-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke