Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Perbedaan Warna Mata yang Dialami Balita Asal Bandung

KOMPAS.com - Salah satu balita asal Desa Sukamanah, Kota Bandung, Amelia Anggraeni (2) memiliki keunikan pada kedua matanya, yakni adanya perubahan warna mata pada waktu-waktu tertentu.

Dilansir dari Tribun, ibu Amelia, Reni Nuryani (32) mengaku bahwa saat malam hari warna mata Amelia menjadi hitam, sementara di siang hari berwarna abu-abu dan biru.

Adanya perubahan warna mata ini disadari oleh sang ibu ketika Amelia berusia 1 tahun.

Tidak hanya adanya perubahan warna pada mata, Amelia dikabarkan memiliki tiga warna rambut, yakni keemasan, hitam, dan coklat.

Menanggapi adanya keunikan yang dialami oleh Amelia, dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Florence Meilani Manurung mengungkapkan bahwa apa yang dialami Amelia merupakan kondisi heterochromia iridis.

"Heterochromia iridis adalah keadaan di mana warna iris antar mata berbeda. Dan warnanya berbeda sejak dilahirkan serta tidak berubah sepanjang umur si pasien," ujar Florence saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (6/9/2019).

Florence juga menjelaskan bahwa tidak ada efek samping yang dirasakan si pasien.

"Enggak ada efek samping, pasien beraktivitas seperti manusia lainnya," ujar dia.

Kelainan Bawaan

Menurut Florence, heterochromia iridis ini terjadi karena adanya kelainan bawaan.

Hal yang sama juga disebutkan oleh dokter spesialis mata, Grimaldi Ihsan. Ia mengungkapkan bahwa kejadian yang dialami Amelia tergolong heterochromia iridis.

"Itu keadaan kelainan selaput pelangi mata (iris) di mana pigmennya kurang. Biasanya penyakit bawaan keluarga," ujar Grimaldi kepada Kompas.com pada Jumat (6/9/2019).

Ia juga menyampaikan bahwa kelainan ini benar menyebabkan warna mata Amelia menjadi kebiruan akibat terkena sinar, sementara warna mata akan menjadi keabu-abuan hingga kehitaman saat sore hari karena tidak terlalu terang.

Sementara, Florence mengungkapkan bahwa untuk heterochromia iridis (warna iris) tidak bisa disembuhkan, karena bukan termasuk kelainan yang menyebabkan kerusakan penglihatan.

Kelainan ini juga berpengaruh dengan melanosit tubuh.

Jenis heterochromia

Dilansir dari hellosehat, heterochromia terdiri dari dua macam, yakni heterochromia komplit dan parsial.

  • Untuk heterochromia komplit, yakni suatu kondisi di mana mata salah satu mata memiliki warna yang berbeda dengan mata lainnya.

Adapun mata yang satu memiliki perbedaan pigmen, yang satu memiliki pigmen yang komplit, sementara mata satunya tidak.

  • Untuk heterochromia parsial, yakni jenis perbedaan warna mata yang terletak pada satu mata, di mana salah satu mata terdapat beberapa jenis warna.

Selanjutnya, jenis heterochromia parsial terbagi lagi menjadi dua macam berdasarkan letak perbedaan warna, yakni sentral dan sektoral.

Jika adanya perbedaan warna pada bagian tengah mata, berarti kejadian ini termasuk dalam tipe sentral. Sementara, jika perubahan terlihat pada satu segmen setempat, itu tergolong tipe sektoral.

Sindrom yang menyertai

Selain itu, Florence mengatakan bahwa ada beberapa keadaan/sindrom yang disertai heterochromia iridis.

"Ada beberapa keadaan/sindrom yang disertai heterochromia iridis, seperti waldenburg syndrome, sturge weber syndrome, dan lainnya, namun ini penyakit jarang," ujar Florence.

Menyoal perbedaan warna rambut yang dialami Amelia, Florence mengungkapkan, heterochromia iridis juga dapat berpengaruh pada warna rambut.

"Kalau anaknya albino, maka kelainan warna bisa pada mata dan rambut. Tetapi tidak selalu kelainan iris berhubungan dengan warna rambut," kata dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/07/173000065/mengenal-perbedaan-warna-mata-yang-dialami-balita-asal-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke