Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh yang Mendesak Soekarno-Hatta Segera Memproklamasikan Kemerdekaan

Kompas.com - 13/01/2024, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak lepas dari desakan sejumlah tokoh pejuang kemerdekaan.

Pada 15 Agustus 1945, Jepang secara resmi mengumumkan telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Berita yang disampaikan Kaisar Hirohito tersebut disiarkan melalui radio nasional Jepang.

Sutan Syahrir, yang diam-diam mendengar siaran Jepang menyerah kepada Sekutu, menyebarkan kabar gembira tersebut kepada para tokoh seperjuangannya.

Mereka sepakat untuk mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh-tokoh yang mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia disebut golongan muda.

Siapa saja wakil dari golongan muda yang mendesak Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan?

Baca juga: Apa Perbedaan Pendapat Antara Golongan Muda dan Golongan Tua?

Golongan muda yang mendesak Soekarno-Hatta

Pada 15 Agustus 1945, setelah Sutan Syahrir mendengar kabar penyerahan Jepang, golongan muda yang dipimpin Chairul Saleh mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, terkait kapan proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan.

Dalam rapat, disepakati bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan rakyat Indonesia, bukan Jepang.

Malam harinya, Wikana dan Darwis menjadi wakil tokoh pemuda yang menemui Soekarno-Hatta dan mendesak agar kedua tokoh segera memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.

Pada saat itu tanggapan Bung Karno adalah menolak permintaan golongan muda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan setelah mendengar berita kekalahan Jepang atas Sekutu dalam Perang Dunia II.

Melansir laman Kementerian Sekretariat Negara RI, pada 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22.00 WIB, di kediaman Bung Karno berlangsung perdebatan antara golongan pemuda dengan Soekarno-Hatta.

Baca juga: Siapa Tokoh Jepang yang Menjamin Keamanan Perumusan Teks Proklamasi?

Perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda mengenai proklamasi terletak pada masalah waktu.

Soekarno tetap berpendapat bahwa Jepang masih berkuasa secara de facto.

Karena itu, Soekarno ingin sidang bersama PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) terlebih dulu, yang tugasnya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com