Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Kompas.com - 30/03/2023, 16:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Borobudur merupakan objek wisata sejarah yang telah dikenal secara internasional sebagai salah satu peninggalan bercorak Buddha terbesar di dunia.

Candi Borobudur berada dalam wilayah administratif Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Komplek percandian ini memiliki luas wilayah sebesar 15.000 meter persegi dengan ketinggian bangunan mencapai 35 meter lebih.

Secara resmi, situs Candi Borobudur telah diakui oleh UNESCO pada 1991 sebagai warisan dunia tak benda.

Hingga kini, situs Candi Borobudur masih difungsikan sebagai kegiatan keagamaan Buddha, selain sebagai destinasi wisata.

Baca juga: Candi-candi Peninggalan Dinasti Sanjaya

Sejarah Borobudur

Candi Borobudur merupakan bangunan yang dibangun pada abad ke-8 Masehi, tepatnya pada masa kekuasaan Mataram Kuno Dinasti Syailendra.

Meskipun demikian, belum dapat dipastikan siapa raja dalam Dinasti Syailendra yang membangun Candi Borobudur.

Sejauh ini, penelitian terhadap muasal bangunan hanya menghasilkan data tentang kapan selesainya Candi Borobudur dibangun.

Besar kemungkinan, bangunan ini selesai dibangun pada masa kepemimpinan Raja Samaratungga, kisaran tahun 820-840 Masehi.

Beberapa pakar berteori tentang estimasi waktu pembangunan Candi Borobudur yang memakan waktu ratusan tahun dengan pertimbangan besarnya bangunan.

Sementara itu, dilihat dari segi fungsi, bangunan ini diyakini digunakan sebagai tempat peribadatan umat Buddha pada masa kekuasaan Dinasti Syailendra selama 150 tahun sejak mulai pembangunan.

Terlepas dari sejarah tentang pembangunan Candi Borobudur yang masih amat terbatas, bangunan ini kali pertama ditemukan pada 1814.

Mulanya, kompleks percandian Borobudur ditemukan oleh pasukan Inggris di bawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles.

Atas temuan tersebut, Gubernur Raffles yang memimpin secara singkat masa itu, pada 1811 – 1816, menugasi seorang insinyur untuk menelusuri lebih jauh Candi Borobudur.

Selain itu, untuk mempercepat penelusuran, Raffles menugasi sekitar 200 orang untuk terjun menebangi pohon dan mengeruk tanah tempat terbenamnya Candi Borobudur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com