Peran Penting Ratu Kalinyamat dalam Perjuangan Bangsa Indonesia

KOMPAS.com - Ratu Kalinyamat berasal dari Jawa Tengah. Ia merupakan keturunan Sultan Demak yang dikenal sebagai sosok penting dalam sejarah Jepara.

Ratu Kalinyamat tidak hanya membangun Jepara, tetapi menjadi salah satu tokoh lokal yang berperan melawan Portugis di Malaka.

Mengingat perjuangan Ratu Kalinyamat, pemerintah telah menetapkannya sebagai pahlawan nasional sesuai Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023.

Lantas, apa peran penting dari Ratu Kalinyamat dalam perjuangan bangsa Indonesia?

Berjuang lewat penguatan maritim

Retna Kencana atau lebih dikenal sebagai Ratu Kalinyamat adalah seorang penguasa Jepara, menggantikan suaminya yang turut menjadi korban perang saudara di Kerajaan Demak.

Ia memimpin selama 30 tahun, dari 1549 hingga 1579. Selama itu, Ratu Kalinyamat fokus pada bidang politik, militer, dan maritim.

Salah satu keberhasilan Ratu Kalinyamat adalah membawa Jepara menjadi kerajaan maritim yang kuat.

Di masa pemerintahannya, Jepara berkembang menjadi pusat kelautan yang makmur. Penduduknya hidup tenteram dengan menggantungkan hidup pada hasil laut sebagai sumber utama penghidupan.

Meski tanah di wilayah kekuasaannya cenderung kurang subur, Ratu Kalinyamat berhasil mengembangkan empat kota pelabuhan utama, yakni Jepara, Juana, Rembang, dan Lasem.

Pelabuhan-pelabuhan ini tidak hanya berperan sebagai tempat transit, melainkan juga menjadi pusat ekspor untuk barang-barang seperti gula, madu, kayu, kelapa, dan palawija.

Barang-barang inilah yang menjadi komoditas perdagangan yang penting baik dalam negeri maupun lintas negara.

Selain itu, Ratu Kalinyamat juga menjalin kerja sama dengan Banten, Cirebon, Johor, Aceh, Maluku, dan Ambon.

Jepara mengalami perkembangan pesat dan menjadi pelabuhan terbesar di tanah Jawa yang memiliki armada laut yang besar dan kuat.

Ratu Kalinyamat pun sangat disegani rakyatnya berkat jasanya membawa Jepara mencapai masa keemasan dengan menjadi kota pelabuhan yang maju dan dilengkapi angkatan laut yang kuat untuk menjaga Tanah Air dari bangsa penjajah.

Mengirim armada untuk mengusir Portugis

Peran penting Ratu Kalinyamat dalam memperjuangkan bangsa Indonesia adalah mengusir Portugis.

Peran Ratu Kalinyamat dalam perjuangan melawan Portugis yang menguasai Malaka terekam dalam sejarah Indonesia.

Pada pertengahan abad ke-16, tepatnya pada tahun 1550, Raja Johor meminta bantuan kepada Ratu Kalinyamat untuk membantu mengusir Portugis dari Malaka.

Raja Johor mengirim surat kepada Ratu Kalinyamat untuk mengajaknya bergabung dalam perang suci melawan Portugis.

Ratu Kalinyamat menyetujui permintaan tersebut, dan tahun selanjutnya, ia mengirim sejumlah pasukan ke Malaka.

Dari 200 kapal armada gabungan Muslim yang menyerang Malaka, 40 di antaranya berasal dari Jepara.

Sayangnya, dalam serangan pertama itu pasukan Ratu Kalinyamat dan Raja Johor kalah sehingga Portugis masih bercokol di Malaka.

Kekalahan Jepara disebabkan karena keterbatasan dalam bidang teknologi, jika dibandingkan dengan Portugis.

Meskipun demikian, pengiriman armada itu cukup menunjukkan bahwa maritim di Jepara pada saat itu sangat kuat.

Ratu Kalinyamat juga tidak menyerah.Semangat membela tanah air dengan menyerang Portugis terus berkobar di hati Ratu Kalinyamat.

Pada 1573, ia menerima ajakan dari Sultan Ali Riayat Syah dari Aceh, untuk kembali menyerang Malaka.

Pada Oktober 1574, Ratu Kalinyamat mengirim armada Jepara yang lebih besar dari serangan sebelumnya.

Armada yang dikirim saat itu terdiri dari 300 kapal layar, dengan 80 di antaranya berukuran besar.

Pasukannya terdiri dari 15.000 prajurit elite yang dilengkapi dengan senjata meriam dan mesiu.

Meskipun kehilangan 2.000 nyawa prajuritnya dan belum berhasil menggusur dominasi Portugis di Malaka, keberanian Ratu Kalinyamat diakui oleh bangsa Portugis sendiri.

Menurut catatan Portugis, para pemimpin di Ambon juga beberapa kali meminta bantuan militer ke Jepara untuk melawan Portugis.

Referensi:

• Suyekti Kinanthi Rejeki. (2019). PERANAN RATU KALINYAMAT DALAM PERKEMBANGAN KOTA JEPARA (1549-1579). Jurnal Sosio e-kons, 11(2).