Poona, Cikal Bakal Badminton yang Diciptakan di India

Olahraga badminton juga memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.

Terlebih, Indonesia mempunyai atlet-atlet hebat yang bahkan kerap tampil dalam kejuaraan internasional bulu tangkis, seperti Rudi Hartono, Taufik Hidayat, Susi Susanti, Hendra Setiawan, Liliyana Natsir, Apriyani Rahayu, Anthony Ginting, dan masih banyak lainnya.

Namun yang tidak banyak orang tahu, negara India memainkan peran utama dalam kemunculan pertandingan bulu tangkis.

Menurut sejarah, permainan bulu tangkis berasal dari permainan yang bernama Poona, yang tercipta di Indi.

Apa itu Poona dan bagaimana perkembangannya hingga menjadi olahraga badminton?

Poona, cikal bakal Badminton

Asal-muasal bulu tangkis masih diperdebatkan. Namun, dalam catatan sejarah India kuno, China, dan Yunani, permainan yang melibatkan shuttlecock dan raket sudah dikenal sejak lebih dari 2.000 tahun lalu.

Permainan serupa juga populer di Eropa sejak Abad Pertengahan.

Akan tetapi, permainan dengan menggunakan shuttlecock dan raket, yang peraturannya sama dengan pertandingan badminton sekarang ini, baru tercipta di India pada akhir abad ke-19.

Tentara Inggris yang selama abad ke-19 ditempatkan di Poona, sekarang Pune, India, kerap mengisi waktu senggangnya dengan permainan menggunakan shuttlecock dan raket, yang telah mereka kenal.

Pada awalnya, mereka masih menggunakan raket dari kayu. Sekitar tahun 1860-an, para tentara Inggris menambahkan variasi dalam permainannya, yakni dengan memasang jaring atau net sebagai pembatasnya.

Inilah versi awal dari permainan badminton modern, yang mereka namai sebagai Poona.

Nama Poona diambil dari nama kota tempat para tentara Inggris tersebut bermarkas.

Aturan permainan bulu tangkis yang dikenal sekarang ini, dibentuk untuk pertama kalinya oleh tentara Inggris di India pada tahun 1867.

Sayangnya, Poona kurang berkembang di negara asalnya, India.

Perkembangan Poona dimulai ketika tentara Inggris kembali ke negaranya dan memperkenalkan permainan ini.

Poona menarik perhatian Adipati Beaufort ketika dimainkan oleh para tentara di kediamannya di Gloucestershire pada 1873.

Adipati Beaufort kemudian memperkenalkan Poona kepada para tamunya ketika sebuah pesta digelar di kediamannya.

Dari situlah, Adipati Beaufort mengubah nama Poona menjadi badminton, berdasarkan nama kediamannya, the Badminton House atau Rumah Badminton.

Adipati Beaufort dan keluarganya menjadi tokoh penting yang mempopulerkan olahraga ini pada akhir abad ke-19.

Melalui upaya mereka, badminton dikenal di kalangan elite Eropa dan kemudian menyebar ke masyarakat umum hingga terbentuk banyak klub.

Itulah mengapa, nama badminton atau bulu tangkis lebih melekat dan dikenal masyarakat, menggantikan Poona.

Pada 1877, telah terbentuk Bath Badminton Club, klub badminton pertama yang kemudian mengembangkan peraturan tertulis pertama untuk olahraga badminton atau bulu tangkis, berdasarkan aturan main Poona.

Hasil kerja Bath Badminton Club inilah yang menjadi dasar peraturan olahraga badminton modern.

Tidak hanya di Eropa, klub-klub badminton juga terbentuk di Amerika Serikat.

Lima tahun kemudian, digelar kejuaraan bulu tangkis putra di seluruh Inggris untuk pertama kalinya.

Seiring dengan berjalannya waktu, badminton semakin populer di berbagai negara.

Hal ini mendorong didirikannya International Badminton Federation (IBF) pada 1934, yang kemudian berganti nama menjadi Badminton World Federation (BWF) pada 2006.