Kisah Rasulullah Diminta Kaum Quraisy Membelah Bulan

Sesuatu yang diminta orang-orang Quraisy sebagai bukti kebenaran kepada Rasulullah SAW adalah agar meminta Allah SWT mengubah bukit Shafa menjadi bukit emas.

Tidak hanya itu, kaum Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad membelah bulan. Bagaimana kisahnya?

Kisah Nabi Muhammad membelah bulan

Dalam pandangan ulama-ulama hadis, salah satu bukti indirawi (menurut pengindraan) yang terjadi melalui Nabi Muhammad adalah terbelahnya bulan.

Menurut sahabat Nabi, Ibnu Mas'ud, suku Quraisy di Mekkah meminta kepada Nabi Muhammad bukti kebenaran risalahnya dengan membelah bulan.

Maka Allah mengabulkan permintaan itu dan bulan pun terbelah.

Peristiwa Nabi Muhammad membelah bulan atas izin Allah sangat populer dan diberitakan oleh banyak sahabat.

Beberapa sahabat Nabi yang memberitakannya adalah Anas bin Malik, Ibnu Umar, Hudzaifah, Jubair bin Muth'im, Ibnu Abbas, dan lain-lain.

Tempat di mana Nabi Muhammad membelah bulan adalah di Mekkah, sebagaimana diriwayatkan Bukhari, sebelah terlihat di sebelah kanan gua Hira dan belahan kedua di sebelah kirinya.

Hanya ada satu riwayat yang menyatakan peristiwa tersebut terjadi di Mina, yang tidak jauh dari Mekkah.

Semua riwayat sahabat menguraikan bahwa waktu terjadinya peristiwa bulan terbelah adalah sebelum Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah.

Mulanya, kaum Quraisy menganggap peristiwa terbelahnya bulan adalah hasil sihir Ibnu Abi Kabsyah, seorang tukang sihir terkenal di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah.

Namun, setelah bertanya kepada para musafir di luar Mekkah yang juga melihat peristiwa itu, kaum Quraisy akhirnya mengakui itu bukan sihir.

Referensi:

• Abdurrahman. (2016). Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta: Saufa.
• Shihab, M Quraish. (2011). Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW dalam Sorotan Al Quran dan Hadis-Hadis Shahih. Tangerang: Penerbit Lentera Hati.