Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benteng Nassau, Saksi Bisu Pembantaian Banda

Benteng Nassau merupakan benteng pertama yang dibangun oleh Belanda di Banda Neira.

Meski kemegahannya kalah dengan benteng Belanda yang dibangun setelahnya, Benteng Nassau menjadi saksi bisu dari peristiwa paling memilukan bagi rakyat Banda, yakni pembantaian oleh VOC pada 1621.

Berikut ini sejarah Benteng Nassau.

Drama pembangunan Benteng Nassau

Melansir laman Kemdikbud, Benteng Nassau dibangun oleh kongsi dagang Belanda, VOC, pada 1607.

Benteng ini didirikan di atas bekas fondasi benteng Portugis yang tidak terselesaikan karena mendapat penolakan dari rakyat Banda.

Pembangunan Benteng Nassau dilakukan oleh 750 orang pasukan VOC di bawah komando Laksamana Verhoeven.

Verhoeven nekat membangun benteng yang urung dilakukan oleh bangsa Portugis.

Verhoeven berdalih, benteng ini dibangun untuk menjaga Banda dari Portugis dan Inggris.

Padahal, orang Banda lebih senang berbisnis dengan orang Inggris yang lebih dulu datang daripada Belanda.

Tujuan Verhoeven membangun Bentang Nassau yang sebenarnya juga untuk mengontrol perdagangan pala, yang saat itu hanya tumbuh di Kepulauan Banda.

Para tokoh dan rakyat Banda, yang merasa terancam dengan kehadiran Belanda serta mencium segala muslihat VOC, ingin melawan tetapi tidak memiliki kekuatan yang mumpuni.

Karena itu, para tokoh yang dihormati, yang disebut sebagai "orang kaya Banda", berpura-pura ingin mengadakan perundingan damai terkait perdagangan rempah dengan Voerhoeven.

Ketika Verhoeven menyetujui untuk berunding dan datang ke lokasi yang ditentukan, ia dibunuh.

Tidak hanya Laksamana Verhoeven, para dewan kapten, para pedagang, dan beberapa serdadunya, dibunuh dalam pertemuan tersebut.

Hanya juru tulis Verhoeven, yakni Jan Pieterszoon Coen, yang dapat melarikan diri, sementara beberapa orang lainnya disandera oleh orang kaya Banda.

Pembunuhan terhadap Verhoeven dan rombongannya, disebut oleh Vincenth Loth dalam artikelnya sebagai gangguan misi diplomatik VOC untuk pertama kali dalam sejarah.

Kabar mengenai peristiwa yang sangat memukul moral penjajah itu langsung menyebar ke seluruh pelabuhan di koloni VOC dan sempat menghentikan pembangunan Benteng Nassau.

Pembangunan Benteng Nassau dilanjutkan oleh Simon Janszoon Hoen, Laksamana VOC pengganti Verhoeven.

Hoen segera merampungkan Benteng Nassau karena khawatir akan terjadi serangan dari rakyat Banda.

Selain menjadi tempat pertahanan, Benteng Nassai juga menjadi kantor administrasi Belanda di Pulau Banda dan digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah.

Hoen sempat diminta oleh orang kaya Banda untuk membongkar Benteng Nassau, tetapi menolak.

Sejak itu, perseteruan antara orang Banda dan bangsa Belanda memanas hingga berujung pada peristiwa Pembantaian Banda 1621.

Dalam peristiwa itu, Jan Pieterszoon Coen, yang telah menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC, membantai 48 orang kaya Banda dan ribuan rakyat Banda.

Tragedi berdarah pada tahun 1621 itu terjadi di belakang Benteng Nassau. Setelah peristiwa itu, orang Banda terusir dari pulaunya sendiri.

Dengan dikuasainya Banda Naira, perdagangan rempah dimonopoli oleh VOC dan Benteng Nassau menjadi pusat perdagangan, gudang penyimpanan, serta permukiman dan kantor VOC, sebelum akhirnya pindah ke Istana Mini.

Kompleks Benteng Nassau

Benteng Nassau merupakan benteng dengan ukuran besar pada masanya, tetapi kemegahannya kalah dari Benteng Belgica, yang berdiri di dekatnya.

Kedua bangunan benteng ini masih dapat dilihat sampai sekarang di Banda Neira, sebagai simbol keserakahan VOC di masa lalu dan saksi bisu perjuangan rakyat Banda dalam melawan keserakahan itu.

Benteng Nassau berbentuk struktur segi empat dengan gerbang utama menghadap ke pesisir selatan Pulau Banda.

Pada setiap sudutnya, terdapat bastion yang berbentuk menyerupai anak panah.

Pada zaman dulu, Benteng Nassau dikelilingi parit dengan lebar kurang lebih 4 meter, yang terhubung dengan kanal menuju ke laut.

Tidak jauh dari kanal terdapat dermaga untuk bersandarnya kapal-kapal VOC.

Kanal tersebut diduga digunakan sebagai jalur bongkar muat barang dari kapal menuju benteng atau sebaliknya.

Melansir laman Kemdikbud, dari dokumentasi Pemerintah Hindia Belanda pada 1890-an, kondisi Benteng Nassau saat itu masih utuh.

Di tengah benteng masih banyak bangunan yang berdiri dan paritnya pun masih digenangi air yang mengalir.

Saat ini, kondisi Benteng Nassau hanya tinggal separuh, di mana dua bastion dan tembok sisi utara telah runtuh. Selain itu, bangunan-bangunan di dalamnya sudah hancur, banyak tembok yang ditumbuhi rumput serta lumut, dan parit kelilingnya sudah kering.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/05/210000479/benteng-nassau-saksi-bisu-pembantaian-banda

Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke