Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kaligrafi Peninggalan Sejarah Islam

Salah satu karya seni yang berkembang pada zaman kerajaan Islam di Indonesia adalah kaligrafi.

Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan menggunakan huruf Arab.

Seni kaligrafi pada masa kerajaan Islam umumnya digunakan untuk menghias masjid, gapura, atau batu nisan.

Berikut ini beberapa kaligrafi peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

Kaligrafi pada makam Fatimah binti Maimun di Gresik

Makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada 475 Hijriah (1082 Masehi) ditemukan di Gresik, Jawa Timur.

Nisan Fatimah binti Maimun ditulis dalam bahasa Arab dengan tulisan kaligrafi Kufik Timur.

Selain menampilkan kaligrafi, keberadaan makam ini menjadi salah satu bukti masuknya agama Islam di Jawa pada abad ke-11.

Kaligrafi pada makam Maulana Malik Ibrahim

Maulana Malik Ibrahim adalah Sunan Gresik, salah satu anggota Wali Songo, yang wafat pada tahun 1419.

Makam Maulana Malik Ibrahim terletak di Jalan Malik Ibrahim, Gapuro Sukolilo, Kota Gresik, Jawa Timur.

Bahan batu nisan serta gaya kaligrafi pada makam Sunan Gresik banyak dijumpai di negeri Gujarat, India.

Melansir Gramedia.com, kaligrafi pada batu nisan Sunan Gresik merupakan kalimat basmallah yang dilanjut dengan kalimat syahadat tauhid dan beberapa ayat Al Quran.

Kaligrafi makam Sunan Giri

Makam Sunan Giri atau Raden Paku terletak di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Sunan Giri merupakan salah satu Wali Songo yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Gresik. Pada batu nisan di makam Sunan Giri, terdapat seni kaligrafi.

Selain itu, di kompleks makam Sunan Giri ditemukan kaligrafi yang terpahat pada papan kayu jati yang kini disimpan di Museum Sunan Giri di Gresik.

Kaligrafi pada makam Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati adalah Wali Songo yang menjadi raja Kerajaan Cirebon periode 1479-1558.

Kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati menampilkan contoh peninggalan kerajaan Islam di Jawa yang memadukan beberapa unsur budaya.

Selain menampilkan ukiran kaligrafi khas Islam, pada kompleks ini terdapat gapura sebagai pintu utama yang menjadi ciri khas Majapahit dan ornamen keramik China yang menghiasi dinding.

Makam Sultanah Nahrasiyah terletak di Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.

Bentuk tulisan kaligrafi pada makam Sultanah Nahrasiyah dan makam Sultan Malik Al-Saleh bergaya Thuluth.

Kaligrafi pada Masjid Mantingan di Jepara

Masjid Mantingan terletak di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Masjid peninggalan era kerajaan Islam Demak ini dibangun pada abad ke-16.

Kompleks Masjid Mantingan dibangun oleh Ratu Kalinyamat atau Retno Kencono, putri dari Sultan Trenggono, raja Demak.

Masjid Mantingan merupakan wujud akulturasi budaya China, Jawa, Islam, dan Hindu-Buddha.

Kaligrafi pada Masjid Sang Cipta Rasa

Masjid Sang Cipta Rasa juga dikenal sebagai Masjid Sunan Gunung Jati, lantaran letaknya di sekitar kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Desa Astana Gunung Jati, Kecamatan Cirebon Utara, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Masjid peninggalan Kerajaan Cirebon ini dibangun pada 1480 atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati dengan dibantu oleh Wali Songo.

Masjid Sang Cipta Rasa sangat unik, karena memiliki arsitektur bercorak Tiongkok, yang terlihat pada dindingnya yang berhias porselen berbentuk piring warna merah dan biru dari era Dinasti Ming (1368-1644).

Interior masjid ini semakin memukau dengan kaligrafi Islam yang indah dan dekorasi yang menutupi dinding dan langit-langitnya.

Selain itu, kaligrafi peninggalan kerajaan Islam juga dapat ditemukan di Masjid Agung Demak dan masjid-masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/21/170000379/7-kaligrafi-peninggalan-sejarah-islam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke