Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Malam 1 Suro?

Suro (terkadang ditulis Sura) merupakan bulan pertama dalam Kalender Jawa.

Sebagaimana halnya masyarakat dunia yang merayakan malam tahun baru Masehi, pada malam 1 Suro, masyarakat di sejumlah wilayah Pulau Jawa juga menggelar perayaan atau tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun.

Lantas, kapan malam 1 Suro datang?

Sejarah malam 1 Suro

Awal tahun baru Kalender Jawa atau 1 Suro selalu jatuh bersamaan dengan tahun baru Islam atau 1 Muharram.

Sejarah penetapan 1 Suro dapat ditelusuri dari abad ke-17, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) dari Kerajaan Mataram Islam.

Sebelum masa pemerintahan Sultan Agung, masyarakat Mataram Islam menggunakan Kalender Saka peninggalan zaman Hindu-Buddha.

Kalender Jawa diciptakan pertama kali oleh Sultan Agung pada 1633 Masehi atau tahun Saka 1555.

Kalender Jawa adalah hasil perpaduan antara penanggalan Saka dan Kalender Hijriah (Islam).

Sistem perhitungan Kalender Saka didasarkan pada pergerakan matahari, Sedangkan kalender Islam atau Hijriah didasarkan pada pergerakan bulan.

Perbedaan itu menyebabkan perayaan-perayaan adat yang diselenggarakan oleh keraton tidak selaras dengan perayaan-perayaan hari besar Islam.

Sultan Agung menginginkan agar perayaan adat oleh keraton dan hari besar Islam dapat terjadi dalam waktu bersamaan.

Karena itu, Sultan Agung menciptakan Kalender Jawa, yang merupakan perpaduan antara Kalender Saka dan Hijriah.

Kalender Jawa diciptakan pada saat pergantian tahun baru Saka 1555 yang ketika itu bertepatan dengan tahun baru 1 Muharam 1043 Hijriah dan 8 Juli 1633 Masehi.

Penanggalan yang baru tidak mengganti hitungan tahun Saka 1555 menjadi tahun 1, tetapi meneruskannya.

Namun, sistem perhitungan Kalender Jawa tidak mengikuti penanggalan Saka yang berdasarkan matahari, melainkan berdasarkan pergerakan bulan, seperti penanggalan Hijriah.

Dengan kata lain, jumlah hari dan bulan dalam Kalender Jawa memakai sistem Islam, tetapi angka tahunnya tetap mengikuti Kalender Saka.

Nama bulan dalam Kalender Jawa adalah Suro, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Dulkangidah, Besar.

Nama bulan tersebut mirip dengan urutan Kalender Hijriah yakni Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadan, Syawal, Dzulkaidah, Dzulhijjah.

Karena sistem perhitungannya sama, awal tahun baru Kalender Jawa selalu jatuh bersamaan dengan tahun baru Islam.

Dengan kata lain, 1 Suro selalu jatuh bersamaan dengan tahun baru Islam atau 1 Muharram.

Dalam Kalender Masehi, yang paling banyak digunakan masyarakat dunia untuk kepentingan administrasi sipil saat ini, 1 Suro jatuh di tanggal dan bulan yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Misalnya, dalam Kalender Masehi, 1 Suro 2023 jatuh pada 19 Juli 2023.

Kemudian, pergantian hari dalam Kalender Jawa dan Kalender Masehi juga berbeda.

Dalam Kalender Masehi, pergantian hari dimulai pada tengah malam (pukul 00.00), sedangkan pergantian hari dalam Kalender Jawa dimulai setelah magrib atau sekitar pukul 18.00.

Maka dari itu, malam 1 Suro dimulai jam 6 sore, seiring tenggelamnya matahari.

Berarti, malam 1 Suro 2023 dimulai pada 18 Juli 2023 setelah magrib.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/17/100000679/kapan-malam-1-suro

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke