Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Candi Sadon di Magetan

Oleh masyarakat, candi ini juga disebut Candi Reog, karena di antara reruntuhannya terdapat arca kalamakara yang bentuknya seperti kepala harimau pada reog.

Kalamakara adalah hiasan pada pintu masuk candi yang berwajah raksasa dan memiliki fungsi sebagai pengusir roh-roh jahat.

Terkait asal-usul candi ini, para ahli masih berbeda pendapat. Berikut sejarah Candi Sadon di Magetan.

Sejarah Candi Sadon

Kondisi Candi Sadon saat ditemukan sudah runtuh, menyisakan kumpulan batu beserta sisa-sisa hiasan candi seperti batu bergambar burung, bekas umpak, dan kepala naga.

Hoeperman pada 1866 dan Knebel pada 1906, juga menemukan hiasan candi berupa tujuh puncak kepala candi, satu buah gapura candi, dua yoni, dua kalamakara, dan satu inskripsi pada batu bertarikh 1018 Masehi, yang menunjukkan akhir masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh di Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur ata Kerajaan Medang, atau awal pemerintahan Raja Airlangga yang mendirikan Kerajaan Kahuripan.

Arkeolog Belanda bernama Van Enoch yang melakukan penelitian pada 1933 juga sependapat bahwa Candi Sadon merupakan peninggalan Raja Airlangga.

Menurutnya, melihat dari bersarnya kalamakara, diperkirakan ukuran candi tergolong besar.

Akan tetapi, masih terdapat perbedaan pendapat dari para ahli tentang kapan candi ini dibangun.

Melansir laman Kemdikbud, pada kalamakara, didapati tulisan beraksara Kawi tipe Kuadrat.

Aksara ini sering dipahatkan pada prasasti-prasasti pendek dan merupakan salah satu ciri khas dari masa Kerajaan Kediri, yang berdiri antara tahun 1042 hingga 1222.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, Candi Sadon diyakini berlatarbelakang agama Hindu Syiwa.

Kesimpulan itu berdasarkan hiasan-hiasan candi dan keberadaan arca Nandi (tunggangan Dewa Siwa) di sebuah punden yang tidak jauh dari lokasi reruntuhan Candi Sadon.

Mitos Candi Sadon

Seperti situs dari zaman kuno pada umumnya, Candi Sadon sering dikaitkan dengan sejumlah mitos.

Salah satunya, masyarakat di sekitar candi banyak yang beternak sapi hingga sekarang karena di kawasan situs Candi Sadon ada arca sapi.

Pada 1989, kejadian misterius sempat terjadi karena arca sapi tersebut dicuri.

Konon, selama arca belum ditemukan, sapi-sapi di lingkungan sekitarnya berubah menjadi liar.

Referensi:

  • Wibowo, Agung Setiyo. (2021). Magetan 360. The Pandita Institute.
  • Wignjosoebroto, Wiranto. (2016). Mencari Jejak Kahuripan: Kerajaan Hindu Tertua dan Terlama di Tanah Jawa. Yogyakarta: Penerbit K-Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/05/08/160000079/sejarah-candi-sadon-di-magetan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke