Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku-suku di Nusa Tenggara Barat

Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah 20.124,48 km2 yang terdiri delapan kabupaten dan dua kota. Ibu kota Kota Nusa Tenggara Barat berada di Mataram.

Jumlah populasi penduduk di Nusa Tenggara Barat berjumlah 5,320 juta jiwa yang terbagi dalam suku-suku dan sub suku.

Berikut adalah suku-suku asli yang ada di Nusa Tenggara Barat.

Suku Sumbawa

Suku Sumbawa merupakan salah satu suku asal provinsi Nusa Tenggara Barat yang mendiami kawasan Pulau Sumbawa.

Letak spesifik premukiman Suku Sumbawa ada di 13 kecamatan di sebelah barat dan satu kecamatan di sebelah timur Pulau Sumbawa

Wilayah itu meliputi Kecamatan Seteluk, Taliwang, Lunyuk, Batulanteh, Jereweh, Alas, Moyo Hilir, Moyo Hulu , Utan Rhee, Ropang, Lapelopok, Empang, dan Plambang.

Bentang alam Pulau Sumbawa, khususnya di wilayah yang didiami Suku Sumbawa, adalah kawasan berbukit sehingga turut mempengaruhi jenis mata pencaharian masyarakatnya.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat Suku Sumbawa adalah petani dengan membudidayakan tanaman padi, umbi-umbi, dan sejenisnya.

Suku Mata

Suku Mata juga merupakan suku asal Nusa Tenggara Barat yang mendiami kawasan yang berdekatan dengan Suku Sumbawa.

Lokasi permukiman mereka berpusat di kawasan Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, yang berbatasan dengan Kabupaten Dompu.

Suku Mata hidup berdampingan dengan Suku Sumbawa dan Suku Mbojo yang juga bermukim dalam satu kawasan sama.

Dalam interaksi sehari-harinya, Suku Mata menggunakan bahasanya sendiri, yaitu bahasa Mata.

Dulunya, orang-orang Mata merupakan bagian dari kerajaan Ngali yang eksis pada abad ke-15 hingga ke-19 Masehi.

Suku Mbojo

Selain suku Sumbawa dan Mata, di Pulau Sumbawa juga masih ada suku lainnya yang bernama Suku Mbojo. Suku ini juga terkadang disebut Suku Bima.

Wilayah permukiman utama orang-orang Mbojo ada di kawasan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, tetapi persebarannya hingga ke Pulau Sumbawa.

orang-orang Mbojo juga memiliki bahasa sendiri yang digunakan sebagai bahasa daerah di Kabupaten Bima, yaitu bahasa Mbojo.

Mata pencaharian masyarakat Mbojo adalah bercocok tanam, sedangkan sebagian lagi ada yang menjadi nelayan dan pemburu.

Suku Sasak

Suku Sasak mungkin suku yang paling familiar di antara suku-suku yang ada di Nusa Tenggara Barat.

Suku Sasak mendiami kawasan di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Barat, yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Barat.

Persebaran orang-orang Suku Sasak cukup luas. Selain di tiga kabupaten itu, mereka juga tersebar di Sumbawa dan Bali bagian timur, serta di Luwu Sulawesi Selatan.

Suku ini juga memiliki Bahasa sendiri, yaitu bahasa Sasak yang terbagi menjadi beberapa dialek.

Dialek mereka adalah Sasak Pejanggi, Sasak Bayan, Sasak Tanjong, Sasak Selaparang, Sasak Pujut, Sasak Tebango, Sasak Sembalun, dan Sasak Pengantap.

Namun, kini yang umum dipakai adalah dialek Pejanggi.

Suku-Suku lain di Nusa Tenggara Barat

· Bayan
· Bima
· Dompu
· Donggo
· Kore

Referensi:

  • Melalatoa, M, J. (1995). Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/22/121509679/suku-suku-di-nusa-tenggara-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke