Karena pentingnya pendidikan, hampir setiap negara di dunia memiliki rancangan pembangunan pendidikan dalam program pemerintahannya.
Namun, bagaimana dengan pendidikan di negara-negara yang belum merdeka? Siapa yang akan membangun pendidikan di negara jajahan?
Berkaca dari sejarah kesuksesan dalam pergerakan atau pembangunan, biasanya perubahan awal dimulai dari kelompok-kelompok kecil.
Perjuangan kelompok-kelompok kecil ini yang kemudian menjadi pemicu lahirnya kesadaran masyarakat umum. Demikian juga dengan sejarah lahirnya lembaga sekolah pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lahirnya lembaga sekolah dasar pertama di NTT adalah buah dari upaya sekelompok kecil agamawan.
Peran Agamawan dalam Lahirnya Sekolah di NTT
Agamawan yang menginisiasi pendirian sekolah di NTT adalah para pendeta keliling. Mereka sadar akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pada 1701, didirikanlah sebuah lembaga sekolah dasar yang formal dan modern di Kupang.
Rencana pembukaan lembaga pendidikan sekolah dasar di bawah naungan Jemaat Kristen ini sangat didukung oleh Belanda.
Pada 1735, berdasarkan surat permohonan dari Raja Rote, Benyamin Mesa, dikirimkanlah secara masif guru-guru ke Rote dan Kupang.
Dalam perkembangannya, lembaga pendidikan ini tumbuh semakin besar.
Pada 1754, sudah terdapat enam lembaga pendidikan dengan jumlah murid 3.000 orang di Rote.
Ada teori lain yang mengatakan bahwa lembaga pendidikan formal di Kupang telah ada sejak abad ke-17.
Dikatakan bahwa lembaga pendidikan formal telah ada di Kupang sejak tahun 1689 yang diajar oleh seorang guru.
Hal ini berlandaskan keterangan yang tertulis dalam Surat Majelis jemaat Batavia yang bertanggal 16 Desember 1689.
Dokumen yang menguatkan teori tentang berdirinya lembaga pendidikan formal di NTT sejak sebelum abad ke-18, juga tertulis dalam Surat Majelis jemaat Batavia yang bertanggal 26 Januari 1692.
Dalam surat ini dijelaskan bahwa terdapat seorang guru bernama Paulus di Kupang.
Dikutip dari laman Gereja Masehi Injili Timor, Sinode GMIT.or.id, keberadaan Paulus di Kupang berarti menandakan adanya sekolah di Kupang.
Namun, teori kedua ini tidak dapat menyatakan secara pasti siapa yang membangun lembaga pendidikan formal pertama di Kupang.
Referensi:
https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/15/190000379/lembaga-sekolah-pertama-di-kupang-ntt