Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Metode Dakwah Sunan Gresik

Sunan Gresik diperkirakan datang ke Gresik, Jawa Timur, pada 1404, ketika wilayah ini masih menjadi salah satu pelabuhan Kerajaan Majapahit.

Dalam berdakwah, Sunan Gresik dikenal sebagai sosok pemberani yang sangat bijaksana dan tidak memaksakan ajaran Islam kepada penduduk Gresik yang saat itu mayoritas beragama Hindu dan Buddha.

Sunan Gresik menerapkan anjuran Nabi Muhammad, bahwa Islam harus disiarkan dengan cara yang mudah, sehingga umat menjadi nyaman dan tidak terancam.

Berikut ini metode dakwah Sunan Gresik.

Mempelajari adat istiadat setempat

Sunan Gresik tidak berasal dari Indonesia. Ketika mendarat di Jawa Timur pada awal abad ke-15, ia tidak langsung menyebarkan ajaran Islam.

Sunan Gresik merasa perlu beradaptasi dan mempelajari adat istiadat setempat, agar proses penyampaian ilmunya menjadi lebih mudah diterima masyarakat.

Sebelum berdakwah, Sunan Gresik belajar Bahasa Jawa, mengenal adat istiadat di sekitarnya, mencari tahu mata pencarian masyarakat, dan lain sebagainya.

Berdagang

Agar mudah akrab dengan masyarakat setempat, Sunan Gresik menggunakan cara berdagang kebutuhan sehari-hari.

Dengan berdagang, Sunan Gresik dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan mempelajari kondisi kehidupan mereka.

Konon, warung yang digunakan sebagai sarana berdagang dan dakwah Sunan Gresik tidak pernah sepi pembeli karena barang yang dijual pun harganya terjangkau.

Mengajarkan ilmu pertanian

Sunan Gresik merupakan sosok ulama yang ahli dalam pertanian.

Dengan mengajarkan pengetahuan mengolah tanah yang baik agar hasil panen meningkat, Sunan Gresik mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Bahkan beberapa keterangan menyebut bahwa sejak kedatangannya, hasil pertanian rakyat Gresik meningkat.

Dari situlah rakyat tidak hanya tertarik untuk belajar mengenai ilmu pertanian, tetapi juga tentang agama Islam.

Menawarkan pengobatan gratis

Selain ahli dalam hal perdagangan dan pertanian, Sunan Gresik bisa menangani masalah kesehatan.

Sunan Gresik merupakan tabib yang melayani pengobatan bagi masyarakat sekitar menggunakan racikan obat dari bahan-bahan alami.

Pengobatan yang diberikan pun mujarab dan gratis. Dari pelayanan semacam inilah namanya semakin disegani dan dakwah Islam yang dijalankannya menjadi semakin mudah diterima masyarakat.

Menghapus perbedaan kelas

Ketika berhadapan dengan rakyat yang pengetahuannya masih kurang, Sunan Gresik mengajar sesuai kapasitas orang tersebut agar ajarannya mudah dimengerti dan diterima.

Sunan Gresik juga tidak mengakui adanya perbedaan kelas atau derajat di masyarakat, sesuai ajaran Islam.

Dari situlah banyak yang tertarik masuk Islam, karena Sunan Gresik membantu masyarakat yang dianggap dari kelas sosial rendah berada di posisi yang sama dalam status hubungan sosial mereka.

Membangun masjid dan pesantren

Setelah mendapatkan pengikut, Sunan Gresik membangun pondok pesantren dan Masjid Pasucinan yang berada di Leran, Manyar, Gresik.

Pesantren yang didirikan tercatat sebagai lembaga pendidikan Islam pertama di Jawa.

Begitu pula dengan Masjid Pasucinan peninggalan Sunan Gresik, yang dianggap sebagai masjid tertua di Tanah Jawa.

Referensi:

  • Arif, Masykur. (2016). Wali Sanga. Yogyakarta: Laksana.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/16/160000279/metode-dakwah-sunan-gresik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke