Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Raja-Raja Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang terletak di daerah perbatasan Desa Pajang, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Pendiri Kerajaan Pajang adalah Jaka Tingkir yang bergelar Sultan Hadiwijaya.

Sultan Hadiwijaya pula yang membawa kerajaan ini menuju puncak kejayaan dengan memperluas wilayah kekuasaannya sampai Madiun, Blora, dan Kediri.

Kerajaan Pajang berdiri pada tahun 1568 dan runtuh pada 1587 masehi.

Raja-raja Kerajaan Pajang

Selama 21 tahun berdiri, berikut ini tiga sultan yang pernah memimpin Kerajaan Pajang.

Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya (1568-1583 M)

Selama 15 tahun berkuasa Sultan Hadiwijaya melakukan perluasan wilayah untuk mendapatkan pengakuan atas kekuasaannya.

Salah satu strateginya adalah dengan menikahkan putrinya dengan Panembahan Lemah Duwur dari Aresbaya.

Puncak kejayaan Kerajaan Pajang dapat dilihat dari luas wilayah kekuasaannya yang mencapai tanah pedalaman ke arah timur sampai Madiun.

Setelah itu, ia menaklukkan Blora pada 1554 dan Kediri pada 1577.

Pada 1581, Sultan Hadiwijaya berhasil mendapatkan pengakuan sebagai sultan Islam dari raja-raja terpenting di Jawa Timur.

Sebagai penerus Kerajaan Demak, Pajang juga membina hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di pesisir utara Jawa.

Pada 1582, meletus perang Pajang dan Mataram. Sepulang dari pertempuran, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia.

Arya Pangiri atau Ngawantipura (1583-1586 M)

Sepeninggal Sultan Hadiwijaya, terjadi persaingan antara putra dan menantunya, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.

Arya Pangiri berhasil naik takhta pada 1583, sedangkan Pangeran Benawa tersingkir ke Jipang.

Namun selama pemerintahannya, Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram, sementara kehidupan rakyatnya terabaikan.

Hal itu membuat Pangeran Benawa merasa prihatin dan melancarkan serangan pada 1586, dibantu oleh Sutawijaya.

Pangeran Benawa atau Prabuwijaya (1586-1587 M)

Pangeran Benawa menang atas Arya Pangiri dan dinobatkan sebagai raja Kerajaan Pajang yang ketiga dengan gelar Prabuwijaya.

Kekuasaannya hanya berlangsung singkat karena Prabuwijaya lebih memilih menjadi penyebar agama Islam.

Pada 1587, pemerintahannya berakhir tanpa meninggalkan seorang putra mahkota.

Pada akhirnya, kekuasaan justru jatuh ke tangan Raja Sutawijaya dan Pajang dijadikan sebagai negeri bawahan Mataram.

Referensi:

  • Asiah, Nur. (2019). Ensiklopedia Kerajaan Indonesia Jilid 3. Jakarta: Mediantara Semesta.
 

https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/08/184404879/raja-raja-kerajaan-pajang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke