KOMPAS.com - Lebih dari sekadar klub, Juventus adalah cinta bagi Gianluigi Buffon. Kiper legendaris Italia itu pun tak menyesali kegagalan menjuarai Liga Champions bersama I Bianconeri.
Gianluigi Buffon bergabung dengan Juventus dari Parma pada musim panas 2001.
Buffon diboyong Juventus sebagai pengganti Edwin van der Sar yang dijual ke Fulham.
Kala itu, I Bianconeri harus mengeluarkan dana sebesar 52,9 juta euro untuk mendatangkan Buffon.
Buffon sempat menjadi pembelian termahal Juventus, sebelum dipecahkan oleh Gonzalo Higuain pada 2016.
Baca juga: Buffon Bicara soal Skandal Judi Italia, Sebut Taruhan Bukan Kejahatan
Sosok yang akrab disapa Gigi itu mengabdi untuk Juventus sampai 2018 dan tak pindah klub meski I Bianconeri turun ke Serie B akibat skandal calciopoli.
Bagi Buffon, Juventus adalah cinta terindah di dunia sepak bola.
"Juventus adalah kehidupan sepak bola saya," kata Buffon dalam wawancara dengan Calciomercato, seperti dikutip Football Italia, Minggu (11/2/2024).
"Ada banyak kenangan indah, sebuah petualangan dan pertumbuhan serta pengabdian sebagai seorang manusia dari sudut pandang olahraga."
"Alam semesta Juve menjungkirbalikkan kepastian Anda, tetapi saat Anda berhasil, mereka tidak akan pernah menyerah pada Anda," imbuh Buffon.
Baca juga: Legenda Timnas Italia Luigi Riva Meninggal Dunia, Buffon Beri Penghormatan
Pada akhir musim 2017-2018, Buffon meninggalkan Juventus dan pergi ke Paris Saint-Germain.
Namun, Buffon hanya bertahan semusim di Paris dan kembali ke Juventus untuk menjalani periode keduanya.
Total, Buffon berseragam I Bianconeri selama 19 musim dan sukses memenangi berbagai gelar bergengsi termasuk 10 scudetti Serie A dan 5 Coppa Italia.
Bersama Juventus, Buffon juga tampil tiga kali di final Liga Champions yaitu pada 2003, 2015, dan 2017.
Akan tetapi, tiga kali masuk final bareng Juve, tiga kali pula Buffon merasakan kekalahan.