"Ide dasarnya semua juara, meski dibagi dua pool—satu pool empat tim—semua ketemu round robin, nanti ada peringkat, tetapi semua dapat medali, semua dapat piagam, karena itu kebanggaan buat mereka apa pun pencapaiannya," katanya.
Baca juga: Timnas Basket Indonesia Dibekuk Suriah, Masalah Tanpa Marques Bolden
Jambore Bola Basket usia dini ini juga bertujuan untuk terus mendorong anak-anak menjadi calon atlet yang siap secara fisik, teknik, dan mental yang sudah terasah.
"Kami ingin mendorong mereka jadi calon atlet yang secara fisik dan teknik tersiapkan, terlatih, sudah memang direncanakan secara atlet secara mental telah terasah, tetapi tetap menghargai respek terhadap lawan dan kawan,” katanya.
Herru juga berpesan kepada orang tua agar tidak terlalu berambisi menjadikan anaknya seorang atlet basket.
Alangkah lebih baiknya orang tua mengarahkan agar si anak dapat mengalir melakukan pencapaian-pencapaian yang patut diapresiasi.
"Ekspektasi orang tua jangan berlebihan, ambisi orang tua jangan terlalu ditekankan kepada anak karena belum waktunya, mengalir saja," pesannya.
"Yang namanya prestasi tidak harus juara, tetapi pencapaian, pencapaian adalah perubahan dari tidak bisa jadi bisa, dari bisa menjadi bagus, dari bagus menjadi hebat, hebat jadi luar biasa, itu pencapaian," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram