Pemerintah Segera Luncurkan Pelayanan Satu Pintu Perizinan Kegiatan Olahraga

KOMPAS.com - Presiden RI, Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (1/8/2023). 

Rapat yang dihadiri oleh beberapa menteri dan dipimpin oleh Presiden Jokowi tersebut membahas soal perizinan kegiatan seni dan olahraga, di mana pemerintah memutuskan untuk meluncurkan sebuah terobosan baru.

Nantinya, pemerintah akan meluncurkan pelayanan satu pintu berbasis elektronik untuk mengatasi persoalan terkait kegiatan seni dan juga olahraga.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengatakan bahwa peluncuran layanan tersebut akan meminimalkan interaksi antara penyelenggara kegiatan dengan pejabat yang berwenang.

Baca juga: Menpora Dito: Lokasi Pembukaan Piala Dunia U17 Masih Tunggu Hasil FIFA

"Kita akan meluncurkan terkait perizinan untuk kegiatan seni dan olahraga jadinya satu pintu," kata Dito dalam keterangan resmi yang diterima oleh Kompas.com.

"Semua nanti akan bisa diajukan secara elektronik digital. Jadi mengurangi interaksi antara pelaku usaha penyelenggara kegiatan seni dan olahraga dengan pejabat yang berwenang," lanjutnya.

Dito menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil oleh pemerintah guna memastikan para penyelenggara dapat memantau secara langsung perizinan yang diajukan untuk acara dan kegiatan yang diselenggarakan.

Menurutnya, kebijakan ini dinilai dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta efisiensi waktu.

Baca juga: Peparpenas Sumatera Selatan 2023: Persiapan 100 Persen, Dibuka Langsung oleh Menpora

"Ini saya rasa menjadi doa dan juga mimpi dari industri EO karena kita sangat mengetahui selama ini mungkin karena banyaknya perizinan yang harus didapatkan karena yang terkait dengan masyarakat banyak ya setiap kali menyelenggarakan dan sekarang akan kita ciptakan sistem satu pintu terpadu," tutur Menpora.

Dito pun berharap hadirnya kebijakan ini dapat mendorong pelaku industri seni dan olahraga untuk menyelenggarakan sebuah acara dengan lebih mudah dan terukur.

"Jadi controlling-nya bisa kita lakukan sebelum acara itu diselenggarakan karena ini jadi satu pintu dan jadi monitoring-nya itu sangat terpusat," katanya.

Dito juga berharap hadirnya kebijakan ini bisa meningkatkan perekonomian generasi muda di Indonesia, dengan landasan kegiatan seni dan olahraga dalam negeri mayoritas dilakukan oleh anak-anak muda dan memiliki usia produktif.

"Nanti kita tunggu saja launching resminya. September sudah trial pertama," tandas Dito menutup.