"Jadi hari ini acaranya memang kKemenpora host. Pelepasannya dan PSSI kontribusi di satu titik waktu di GBK."
"Saya harap cabor-cabor lainnya bisa mengikuti dan mengapresiasi atlet-atletnya ketika pulang dari internasional event untuk bisa disemarakkan," tutupnya.
Kekecewaan Siman: Prosesi Telat dan Perlakuan Tak Setara
I Gede Siman Sudartawa yang meraih medali emas cabang olahraga (cabor) renang SEA Games 2023 nomor 50 meter gaya punggung putra, merasa kecewa karena anggapan perlakuan tak setara dan prosesi yang berjalan telat.
I Gede Siman Sudartawa dan atlet-atletnya terpantau datang ke Kantor Kemenpora sebelum waktu yang ditentukan, yakni pukul 08.00 WIB.
Namun, kirab baru dimulai setelah timnas sepak bola U22 Indonesia tiba pukul 08.33 WIB dengan menggunakan bus double decker milik Transjakarta.
Baca juga: Kirab Juara SEA Games 2023, Teriakan Indonesia Iringi Bus Timnas U22
Situasi tersebut membuat Siman merasa tidak adil. Sebab, ia dan atlet lainnya menggunakan mobil karnaval untuk menyapa masyarakat.
"Ini baru pertama jadi mungkin masih ada kelemahannya. Namun, untuk selanjutmya saya berharap lebih disetarakan lagi. Misalnya, mobil sama semua. Kami kan berjuang bersama, jangan terlalu dispesialkan ke salah satu cabor saja," kata Siman kepada Kompas.com.
Siman menyadari bahwa euforia tersebut terjadi sebab dalam 32 tahun terakhir, Indonesia kembali menjadi juara sepak bola SEA Games.
Siman berharap cabor-cabor lain yang juga meraih prestasi sama mendapat lebih banyak apresiasi.
"Memang setelah sekian lama baru mendapat medali (emas) ya. Tapi kan cabor-cabor yang lain ada yang juara umum. Itu justru lebih diapresiasi. Itu menghasilkan emas lebih banyak," tutur Siman.
I Gede Siman Sudartawa tak mengikuti kirab sampai selesai. Perenang berusia 28 tahun itu turun dari mobil dan memutuskan pulang.
Lebih lanjut, Siman merasa tidak dihargai mengingat perlakuan berbeda yang dialaminya dan atlet lain dengan para pemain timnas U22 Indonesia.
"Tapi kenyataannya, kami sudah hadir dan sudah lumayan lama. Akhirnya pembukaan, terus MC bilang kami menunggu salah satu cabor," kata Siman.
"Kami merasa tidak dihargai kan kami sudah datang awal sesuai waktu, disuruh menunggu, kami sama-sama berjuang kok. Medali juga sama-sama dapat, kenapa seperti itu. Terus pas waktu berangkat kok terjadi kesenjangan yang jauh."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.