"Kebetulan lawan saya dari Jepang, dan dia ahlinya main di ground. Saya rasa saya bisa. Bagi saya, dialah yang nanti takut ketemu saya. Kalau saya tidak gentar, pasti bisa menyelesaikannya," ucap Ronal penuh percaya diri.
"Kami sebagai perwakilan dari Indonesia yakin bisa memberikan yang terbaik, kita sikat dia," ucap Ronal.
Petarung terakhir yang memiliki peluang untuk bisa tampil di UFC adalah Epraim Ginting.
Epraim akan menghadapi fighter dari China, Daermisi Zhawupasi (China). Tak peduli lawan, Epraim fokus untuk membenahi diri sendiri.
"Saya tidak pernah takut siapa pun lawan saya. Saya lebih peduli diri saya dan membenahi diri saya sendiri,” ujar Eperaim.
Sebelumnya, ajang Road to UFC telah melahirkan atlet pertama dari Indonesia untuk tampil di panggung internasional tersebut. Dia adalah Jeka Saragih.
Jeka, dari Simalungun, Sumatera Utara, berhasil mendapatkan kontrak lima pertandingan dari UFC.
Meski kalah di final, dua kemenangan TKO yang pernah diraih Jeka pada Road to UFC menjadi pertimbangan bagi UFC untuk mengontraknya dalam lima kali pertandingan.
Flyweight bout
Rei Tsuruya (Jepang) vs Ronal Siahaan (Indonesia)
Ji Niushiyue (China) vs Billy Pasulatan (Indonesia)
Bantamweight
Eperaim Ginting (Indonesia) vs Daermisi Zhawupasi (China)
Featherweight
Li Kaiwen (China) vs Reza Arianto (Indonesia)
Lightweight
Windri Patilima (Indonesia) vs Shin Haraguchi (Jepang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.