Raja Sapta Oktohari pun tak ingin kejadian tersebut menimbulkan efek domino bagi olahraga Indonesia.
Baca juga: Kronologi Bali Jadi Tuan Rumah World Beach Games 2023 hingga Muncul Penolakan Tim Israel
Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan AWBG 2023 juga menjadi salah satu cara mempertahankan nama baik Indonesia di mata internasional.
"Nama Indonesia sudah harum di internasional. Kita menjadi bagian G7, bangsa yang kemarin sukses menyelenggarakan Presidensi KTT G20, Asian Games, dan Asian Para Games. Kita mau AWBG, ada cita-cita menjadi tuan rumah Olimpiade 2036," ungkap dia.
"Ini konsistensi nama baik Indonesia. Jangan sampai preseden Piala Dunia U20 kemarin menjadi efek domino untuk olahraga Indonesia yang memberikan mudarat besar ke depan," tutur pria yang disapa Okto ini.
Okto juga meminta semua pihak untuk tidak mencampurkan politik dengan olahraga yang bisa mengubur mimpi para atlet muda Indonesia.
"Olahraga alat pemersatu, bukan pemecah belah. Jangan gabungkan olahraga dengan politik karena kami mengedapankan netralitas politik di olahraga, tidak boleh ada diskriminasi dalam olahraga dan keluarga besar NOC Indonesia sudah sepakat #StandforIndonesianSport," katanya.
"Ada cita-cita yang tengah dirajut atlet-atlet muda kita untuk mengumandangkan Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di puncak tertinggi seluruh penjuru dunia. Jangan kita kubur ambisi mereka untuk membanggakan Ibu Pertiwi," ucap Okto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.