Polemik Israel di World Beach Games Bali 2023: Perlu Sikap Dewasa, Sama-sama Cari Solusi

KOMPAS.com - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, mengatakan bahwa semua pihak perlu bersikap dewasa dan duduk bersama mencari solusi terkait polemik kehadiran tim Israel pada ANOC World Beach Games Bali 2023.

Bali bakal menjadi tuan rumah ajang ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 yang dijadwalkan berlangsung pada 5-15 Agustus 2023 mendatang.

World Beach Games merupakan kejuraan dunia untuk cabang olahraga yang dimainkan di pantai seperti voli pantai, sepak bola pantai, dan triatlon.

Penyelenggaraan World Beach Games berada di bawah naungan Asosiasi Komite Olimpiade Nasional atau Association of National Olympic Committees (ANOC).

Adapun World Beach Games edisi pertama diselenggarakan di Doha, Qatar, pada 2019 lalu.

Baca juga: Kronologi Bali Jadi Tuan Rumah World Beach Games 2023 hingga Muncul Penolakan Tim Israel

Israel jadi salah satu peserta

Israel dipastikan menjadi salah satu peserta ANOC World Beach Games 2023.

Sejumlah atlet Israel telah lolos dan mengamankan tiket ke ajang tersebut, salah satunya dalah Eva Fabian dari cabang olahraga (cabor) Open Water Swimming nomor 5 km putri.

Selain Eva Fabian, tim basket 3x3 putra Israel juga telah memastikan lolos ke AWBG 2023.

Daftar atlet Israel pada ANOC World Beach Games 2023 berpotensi terus bertambah karena babak kualifikasi cabor lain hingga saat ini masih berjalan.

Dapat penolakan

Seperti kasus pada Piala Dunia U20 2023, kehadiran atlet Israel untuk mengikuti kompetisi olahraga di Indonesia kembali mendapat penolakan.

Kali ini, Gubernur Bali, I Wayan Koster, kembali menolak partisipasi tim Israel.

Koster mengatakan bahwa penolakan terhadap Israel berdasarkan Konstitusi Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu).

"Berdasarkan pada konsistusi. Yang kedua dasarnya adalah Peraturan Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019," kata I Wayan Koster usai menghadiri kegiatan di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (5/4/2023), dikutip dari Kompas.com Regional.

Baca juga: Alasan Gubernur Bali Koster Tolak Israel di ANOC World Beach Games

Perlu sikap dewasa

Menanggapi penolakan tim Israel pada AWBG 2023 di Bali, Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa semua pihak perlu bersikap dewasa.

"Saya prihatin dengan kemelut yang membelenggu olahraga Indonesia saat mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah AWBG tahun 2023. Kita perlu menyikapinya secara dewasa karena menyangkut komitmen Indonesia terhadap dunia internasional dan juga terikat kontrak dengan ANOC," kata sosok yang akrab disapa Okto tersebut.

"Perlu diingat olahraga itu adalah alat pemersatu bangsa yang bertujuan mengangkat martabat bangsa. Dan, olahraga itu tidak mengenal diskriminasi," imbuh Okto.

Okto juga menjelaskan, Israel merupakan anggota resmi Komite Olimpiade Internasional (IOC). Sehingga, kehadiran mereka pada ajang olahraga multi event tidak bisa ditolak.

"NOC Indonesia itu adalah member IOC dan tidak boleh menolak kehadiran anggota IOC dalam setiap multi event internasional," ujar Okto.

Baca juga: Daftar Atlet Israel di World Beach Games Bali 2023: Lolos sejak Tahun Lalu, Kini Ditolak

Okto pun mengajak semua pihak untuk duduk bersama mencari solusi perihal kehadiran tim Israel pada World Beach Games 2023 di Bali.

"Lantas bagaimana dengan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade seperti yang diinstruksikan Presiden Jokowi. Makanya, saya mengajak semua pihak bersama-sama mencari solusi terbaik demi nama baik bangsa dan negara Indonesia."

"Olahraga itu kan bukan hanya membentuk karakter anak bangsa saja tetapi sudah menjadi industri (sports industry) dan juga bisa membangkitkan pariwisata (sports tourism)," kata Okto mengakhiri.