"Banyak rekan-rekan yang nitip agar saya bisa menghabisi dia. Tak usah dibilang saya juga pasti akan membungkamnya. Untung Jubli ngomong seperti itu, motivasi saya bertambah."
"Setelah latihan saya masih termotivasi untuk menambah sesi. Kalau bisa, saya sampai tak bisa jalan setelah latihan."
Jeka pun menjelaskan bahwa ia dan sesama petarung MMA lokal lain tak terima dengan perkataan Jubli yang mengutarakan dalam sebuah video bahwa fighter Indonesia belum satu kelas berdasarkan pengalaman dirinya berlatih di Bali.
"Mungkin sparring partnernya orang sana. Tapi, dia bilang Jeka bukan level saya. Untunglah dia bilang seperti itu jadi saya tambah termotivasi, lihat itu jadi terpacu," lanjut Jeka.
Road to UFC sendiri merupakan turnamen "menang dan melaju" yang menghadirkan prospek-prospek olahraga bertarung campuran (MMA) dari Asia dan memberikan mereka jalur untuk mendapatkan kontrak di UFC.
Turnamen dimulai dengan 32 atlet MMA dari seluruh Asia yang bertarung di empat divisi berat: kelas terbang, kelas bantam, kelas bulu, dan kelas ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.